Bisnis.com,JAKARTA — Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (Indonesia Commodity & Derivates Exchange/ICDX) meluncurkan Kontrak Fisik Timah Murni Batangan (Ex-Warehouse), Senin (4/3/2019). Lewat kontrak ini, penyerahan timah yang sebelumnya dilakukan di atas kapal, kini sudah beralih ke gudang Pusat Logistik Berikat (PLB).
Bakal berpusat di Bangka Belitung, penggunaan fasilitas PLB dalam transaksi ekspor timah ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di Indonesia. Dengan adanya PLB, timah yang diekspor akan memiliki kepastian hukum dan penyimpanan dilakukan dengan sistem gudang bertaraf internasional.
Untuk diketahui penyimpanan cadangan komoditas pada gudang PLB merupakan inisiatif Presiden Joko Widodo. Pada 2016, Presiden menegaskan, para pengusaha PLB diharapkan mampu memindahkan penimbunan barang ekspor yang semula di luar negeri, dapat dipindahkan kembali ke Indonesia.
Chief Executive Officer ICDX Lamon Rutten mengatakan, pihaknya menyabut inisiatif tersebut dengan mengoptimalkan fasilitas gudang PLB karena berfungsi untuk meningkatkan efisiensi biaya logistik. "Peluncuran Kontrak Fisik Timah Murni Batangan ini merupakan optimalisasi penggunaan gedung logistik berikat dan dapat menghilangkan country risk bagi pihak pembeli dan penjual timah," katanya dalam acara peluncuran di kantor ICDX, Jakarta, Senin (4/3/2019).
Timah yang sudah terjual, sambungnya, akan disimpan di PLB dan mendapatkan kepastian hukum. Dengan demikian para pelaku pasar timah global akan merasa lebih aman dan nyaman dalam bertransaksi timah di Indonesia. Baik itu keamanan dan kenyamanan dari segi pembiayaan maupun logistik.
Dengan keberadaan ICDX, kini industri timah Indonesia menjadi lebih terorganisir. Adanya kepastian pembayaran royalti dan penerimaan Devisa Hasil Ekspor, serta fluktuasi harga timah yang stabil mencipatkan pasar kompetitif dan transfaran. Terlebih, fasilitas penyimpanan timah dengan sistem pergudangan bertaraf internasional dapat mendorong perwujudan visi ICDX menjadikan Bangka Belitung sebagai pusat penyimpanan timah dunia.