Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk. membukukan kenaikan laba sebesar 10,8% pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2018, emiten bersandi saham AUTO itu berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp15,35 triliun pada 2018, meningkat 13,36% dibandingkan dengan 2017 yakni Rp13,54 triliun.
Sementara itu, beban AUTO tercatat Rp13,48 triliun, meningkat 14,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp11,79 triliun.
Adapun, AUTO masih dapat mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp610,98 miliar atau meningkat sebesar 10,8% dibandingkan dengan 2017 yakni Rp551,40 miliar. Sementara itu, aset AUTO pada 2018 juga tercatat meningkat 7,58% menjadi Rp15,88 triliun dari 2017 yang senilai Rp14,76 triliun
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Hamdhani menyampaikan perseroan menetapkan target pertumbuhan pendapatan pada kisaran 8%—10% pada 2019. Salah satu tantangan yang akan memengaruhi kinerja perseroan yaitu harga bahan baku.
“Bahan baku ini isu penting. Dengan tren currency saat ini yang menguat setelah tahun lalu sempat Rp15.000, ini akan bagus untuk kami,” ungkap Hamdhani.
Hamdhani menyebut penguatan mata uang memang disinsentif bagi upaya perseroan mendongkrak penjualan ekspor. Namun, mengingat perseroan mengimpor material dalam mata uang dolar AS, maka penguatan rupiah akan positif bagi kinerja emiten komponen Grup Astra tersebut.