Bisnis.com, JAKARTA — Dua anak usaha patungan (joint venture/JV) PT Trias Sentosa Tbk. dan PT Toyobo Co. Ltd. diperkirakan bakal beroperasi pada kuartal IV/2019.
Presiden Direktur PT Trias Sentosa Tbk. Sugeng Kurniawan mengatakan, saat ini pembangunan atau konstruksi pabrik PT Trias Toyobo Astria (TTA) dan PT Toyobo Trias Ecosyar (TTE) sedang berlangsung. Sebagian mesin juga telah tiba, meski belum seluruhnya karena masih dalam proses di vendor.
Dia memproyeksikan pemasangan dan persiapan operasi (commissioning) mesin direncanakan selesai pada kuartal III/2019. Selanjutnya, kedua perusahaan patungan tersebut mulai beroperasi pada kuartal IV/2019.
Sekretaris Perusahaan Trias Sentosa Adrian Wibisono menambahkan, kontribusi PT TTA terhadap pendapatan konsolidasian Trias Sentosa diperkirakan masih minim karena perseroan itu baru mulai beroperasi pada kuartal IV/2019.
Adapun, kinerja PT TTE akan dikonsolidasikan ke induk perusahaan Toyobo di Jepang. Dalam keterbukaan informasi pada 2017, emiten dengan kode saham TRST ini memiliki 60% saham di PT TTA, selebihnya dimiliki Toyobo Co.Ltd. Sebaliknya, Toyobo Co.Ltd memiliki 60% saham di PT TTE, selebihnya dimiliki TRST.
PT TTA dibentuk untuk memproduksi dan mendistribusikan produk lembar film poliester untuk domestik dan ekspor. Adapun, PT TTE dibentuk untuk memproduksi dan mendistribusikan produk turunan lembar film poliester terutama untuk pasar ekspor dan dimungkinkan untuk pasar domestik.
Baca Juga
Kedua perusahaan patungan tersebut berlokasi di Desa Keboharan Km 26, Krian Sidoarjo, Jawa Timur. Adapun, jumlah tenaga kerja baru yang dapat terserap diperkirakan sebanyak 172 personel.
"Kapasitas TTA sebesar 22.000 ton per tahun. Kapasitas TTE sebesar 3.000 ton per tahun," katanya pada Senin (25/2/2019).
Adrian mengatakan, perseroan optimistis dapat mencatat pertumbuhan pada tahun politik seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
"TRST juga berusaha untuk mengembangkan area-area baru di pangsa pasar ekspor," imbuhnya.
Selain fokus menyelesaikan pembangunan pabrik dua usaha patungan tersebut, pada tahun ini perseroan mengalokasikan Rp58 miliar yang berasal dari dana internal untuk pembelian mesin converting. Adapun, pada tahun sebelumnya, TRST mengalokasikan belanja modal sebesar Rp150 miliar untuk pembelian 3 mesin metalizing.