Bisnis.com, JAKARTA— PT Media Nusantara Citra Tbk. menargetkan kontribusi pendapatan dari lini bisnis aplikasi digital layanan advertising video on demand atau AVOD yang akan diluncurkan Maret 2019 mendatang akan dapat mencapai 5% dalam jangka panjang.
David Fernando Audy, Direktur Utama Media Nusantara Citra (MNC) mengatakan layanan AVOD ini merupakan trobosan baru yang disiapkan oleh MNC. Model bisnisnya yakni menyediakan layanan video on demand kepada pelanggan secara gratis dengan menampilkan iklan sebagai sumber pendapatan.
David mengatakan, aplikasi ini akan diberi nama antara MNC Plus aau RCTI Mobile, tetapi belum diputuskan. Nantinya, seluruh content video yang ditayangkan di televisi milik perseroan akan bisa diakses melalui aplikasi tersebut, bahkan juga content yang tidak ditampilkan di televisi.
MNC memutuskan menggratiskan layanan ini sebab menimbang pasar Indonesia masih sangat berat bila menerapkan model bisnis akses berlangganan, sebab sudah cukup lama terbiasa dengan akses gratis pada televisi.
Dirinya memandang prospek bisnis ini cukup menjanjikan, sebab menurut data yang diperoleh MNC dari perusahaan telekomunikasi, penggunaan data internet terbesar saat ini adalah untuk konsumsi video.
Emiten dengan kode saham MNCN ini sudah siap dengan strategi produksi content video secara besar-besaran di masa mendatang. Kini, perseroan memiliki lebih dari 40 studio produksi, lebih dari 300 artis, serta content library lebih dari 300.000 jam yang bisa dimonetisasi.
David mengatakan, dengan peluncuran aplikasi AVOD ini, akan leibh banyak pemirsa yang bisa dijangkau. Content yang dihadirkan pun bisa jauh lebih banyak dibandingkan televisi yang hanya terbatas sebanyak 24 jam sehari.
“Kita juga berharap aplikasi digital ini bisa menyumbang pendapatan iklan kita secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Digital app ini mungkin bisa berkontribusi 5% dari total revenue kita. Itu besar, karena sekarang saja kita dapat sekitar US$500 juta setahun. Itu dalam beberapa tahun ke depan, tidak langsung,” katanya.