Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Mendidih, Harga Batu Bara Tergelincir

Harga batu bara tergelincir dan berakhir anjlok lebih dari 2% pada perdagangan Kamis (14/2/2019). Di sisi lain, harga minyak mentah berhasil memperkokoh reli penguatannya selama tiga hari beruntun.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara tergelincir dan berakhir anjlok lebih dari 2% pada perdagangan Kamis (14/2/2019). Di sisi lain, harga minyak mentah berhasil memperkokoh reli penguatannya selama tiga hari beruntun.

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 anjlok 2,20 poin atau 2,37% dan ditutup di level US$90,70 per metrik ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (13/2), harga batu bara kontrak April 2019 mampu rebound dan berakhir naik 0,15 poin atau 0,16% di level US$92,90 per metrik ton, setelah tertekan selama empat sesi perdagangan beruntun sebelumnya.

Harga batu bara di bursa ICE Rotterdam untuk kontrak teraktif April 2019 ikut tergelincir dan ditutup melemah 0,81% atau 0,60 poin di posisi 73,55 pada Kamis (14/2), setelah mampu rebound dan berakhir melonjak 3,20% di posisi 74,15 sehari sebelumnya.

Sebaliknya, harga batu bara thermal untuk pengiriman Mei 2019 di Zhengzhou Commodity Exchange terus naik pada hari keempat dan ditutup menguat 0,48% atau 2,8 poin di level 590,4 yuan per metrik ton pada perdagangan Kamis.

Sementara itu, harga minyak mentah berhasil melanjutkan reli penguatannya pada perdagangan Kamis (14/2), didorong optimisme pasar mengenai pemangkasan suplai global yang mampu menutupi dampak rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan.  

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret 2019 ditutup menguat 0,95% atau 0,51 poin di level US$54,41 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun minyak Brent untuk kontrak April 2019 berakhir menguat 0,96 poin atau 1,51% di level US$64,57 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level tertingginya sejak 19 November 2018.

Seperti diberitakan Bloomberg, Rusia menyatakan akan mempercepat upaya pengurangan produksi seperti yang disepakati dalam kesepakatan dengan OPEC. Pernyataan Rusia ini sejalan dengan janji serupa yang dikemukakan oleh Arab Saudi sebelumnya.

Harga minyak pun naik untuk hari ketiga berturut-turut terlepas dari rilis data penjualan ritel AS yang menunjukkan penurunan tak terduga serta jumlah klaim pengangguran yang melampaui perkiraan.

Minyak Brent, minyak mentah patokan global, ditutup di level tertingginya dalam hampir tiga bulan.

“Pasar memang terlihat lebih seimbang dalam hal penawaran dan permintaan. OPEC mempertahankan disiplin yang cukup bagus,” kata Frances Hudson, pakar strategi tematik global di Aberdeen Standard Investments, Edinburgh.

Investor juga mengabaikan tanda-tanda kurang mengesankan dari putaran perundingan perdagangan terbaru AS-China. Presiden AS Donald Trump dikabarkan mempertimbangkan penundaan tarif baru tetapi sumber terkait dengan negosiasi itu mengatakan bahwa kedua belah pihak tetap berjauhan mengenai isu perdagangan.

Harga minyak telah membukukan reli penguatan pekan ini setelah Saudi mengungkapkan rencana untuk mengurangi output lebih dalam dan sanksi Amerika berdampak ketat pada ekspor Venezuela.

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

14 Februari

90,70

(-2,37%)

13 Februari

92,90

(+0,16%)

12 Februari

92,75         

(-0,96%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper