Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Memanas, Harga Batu Bara Masih Lanjut Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak April 2019 melemah 0,9 poin atau 0,96% dan ditutup di level US$92,75 per metrik ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan pelemahannya di hari keempat berturut-turut pada akhir perdagangan perdagangan Selasa (12/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak April 2019 melemah 0,9 poin atau 0,96% dan ditutup di level US$92,75 per metrik ton dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (11/2), harga batu bara kontrak April 2019 ditutup melemah 0,6 poin atau 0,64% di level US$93,65 per metrik ton.

Sementara itu, harga batu bara di bursa ICE Rotterdam untuk kontrak teraktif April 2019 ikut ditutup melemah 1,03% atau 0,75 poin di posisi 71,85 pada Selasa (12/2).

Berbanding terbalik dengan harga batu bara, harga minyak mentah berhasil rebound dari pelemahannya dan berakhir menguat pada perdagangan Selasa, setelah Arab Saudi berjanji untuk memperdalam pengurangan produksi. 

Penguatan juga dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dapat memperpanjang batas waktu pengenaan tarif baru untuk barang-barang China.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2019 ditutup menguat 69 sen di level US$53,10 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman April 2019 berakhir menguat 91 sen di level US$62,42 per barel di ICE Futures Europe exchange London.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan kepada Financial Times bahwa Saudi akan terus menahan produksi lebih dalam dari yang ditentukan oleh kesepakatan OPEC pada Desember.

Menurut Al-Falih, Arab Saudi akan memompa sekitar 9,8 juta barel per hari bulan depan, lebih rendah dari batas yang disepakati dalam perjanjian OPEC pada Desember.

“Menteri Energi Arab Saudi telah menyuntikkan dosis kuat dorongan bullish untuk energi,” ujar analis di PVM Oil Associates Ltd. dalam sebuah riset, sebagaimana dikutip Bloomberg.

Perkembangan di Washington, sementara itu, menunjukkan adanya kemajuan perihal dua isu penting yang telah memengaruhi ekonomi global selama beberapa bulan terakhir.

Pada Selasa (12/2) Trump mengatakan dia terbuka soal menunda batas waktu 1 Maret yang ditetapkan untuk meningkatkan tarif pada produk-produk asal China jika perundingan perdagangan antara kedua negara membuat progres.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2019 di bursa Newcastle

Tanggal                                    

US$/MT

12 Februari

92,75

(-0,96%)

11 Februari

93,65

(-0,64%)

8 Februari

94,25

(-1,46%

7 Februari

95,65

(-2,2%)

6 Februari

97,80

(+0,1%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper