Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang batu bara PT Indika Energy Tbk. memproyeksikan produksi batu bara perseroan pada kuartal I/2019 berkisar 8,2 juta ton atau level yang sama denga output perseroan pada kuartal I/2018 lalu (yoy).
Head of Corporate Communications Indika Energy Leonardus Herwindo menyampaikan bahwa sejak awal tahun ini perseroan memang menetapkan total produksi batu bara 2019 yang sama dengan tahun lalu, sehingga secara umum tingkat produksi kuartalan diprediksiserupa.
“Kurang lebih [volume produksi kuartal I/2019] akan sama dengan tahun lalu meski tidak persis,” ungkap Leonardus saat dimintai konfirmasi Rabu (13/2/2019).
Adapun, berdasarkan laporan bulanan perseroan, entitas anak yang menjalankan bisnis produksi batu bara yaitu PT Kideco Jaya Agung Tbk. melakukan eksplorasi di Samurangau dengan biaya yang dikeluarkan selama Januari 2019 sebesar Rp3,16 miliar.
Kideco beroperasi di wilayah Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya berada di Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang. Lokasi Kideco berada sekitar 130 km dari kota Balikpapan ke arah selatan. Kideco memiliki 4 wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) dengan total luasan wilayah PKP2B sebesar Rp47.500 hektare.
Pada Februari 2019, perseroan akan melanjutkan aktivitas kegiatan eksplorasi sesuai dengan rencana tahunan. Pada bulan ini, perseroan akan melaksanakan eksplorasi pada WIUP Roto Samurangai yang terbagi pada tiga area kerja yaitu Roto Utara, Roto Selatan, dan Suwi.