Bisnis.com,JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mengantongi kontrak baru Rp891,8 miliar pada Januari 2019 atau 2,54% dari target total nilai yang dibidik tahun ini.
Ki Syahgolang Permata, Corporate Secretary Adhi Karya mengungkapkan perseroan mendapatkan sejumlah pekerjaan pada Januari 2019. Salah satu proyek yang didapatkan yakni perolehan 30% porsi dari PLTA Asahan JO Shimizu dengan nilai Rp808,4 miliar.
“Hingga Januari 2019, ADHI mencatat perolehan kontrak baru senilai Rp891,8 miliar [di luar pajak],” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (11/2/2019).
Lebih Lanjut, dia memaparkan bahwa kontribusi per lini bisnis pada kontrak baru Januari 2019 masih didominasi sektor konstruksi dan energi 93,4%. Selanjutnya, proyek properti berkontribusi sebesar 5,5% dan sisanya berasal dari lini bisnis lain. Adapun, dari tipe pekerjaan, proyek infrastruktur PLTA berkontribusi 92% dan proyek gedung 8%.
Di sisi lain, berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru berasal dari Badan Usaha Milik Negara sebesar 96,3%. Sementara itu, pemerintah berkontribusi sebesar 2,5% dan swasta atau lainnya sebesar 1,1%.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, ADHI melaporkan kontrak baru Rp850 miliar pada Januari 2018. Artinya, realisasi tumbuh 2,54% secara tahunan pada Januari 2019.
Pada 2019, Manajemen ADHI membidik kontrak baru sekitar Rp35 triliun. Realisasi itu tumbuh sekitar 50,21% dari target Rp23,3 triliun yang dibidik tahun lalu.