Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emisi Surat Utang EXCL di Bawah Target

Obligasi dan sukuk ijarah yang ditawarkan emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) hanya terserap masing-masing Rp634 miliar dan Rp640 miliar.
XL Axiata/xl.co.id
XL Axiata/xl.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—Obligasi dan sukuk ijarah yang ditawarkan emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) hanya terserap masing-masing Rp634 miliar dan Rp640 miliar.

Dalam informasi tambahan yang dirilis EXCL pada Kamis (7/2/2019), hasil dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II/2019 dan Penawaran Umum Sukuk Ijarah Berkelanjutan II XL Axiata Tahap II/2019 tidak sesuai dengan target yang diincar sebelumnya, yakni total sebanyak-banyaknya Rp2 triliun.

Anup Kumar, Senior Fixed Income Analyst Bank Maybank Indonesia menilai, tidak tercapainya target penerbitan obligasi dan sukuk dari EXCL disebabkan oleh kupon yang ditawarkan perseroan berada di bawah atau sama dengan kupon surat utang yang ditawarkan oleh perusahaan BUMN dan perusahaan beregulasi tinggi.

“Kemungkinan para pembeli lebih memilih untuk membeli quasi sovereign bond ketibang EXCL,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (7/2/2019).

Sebagai perbandingan, kupon untuk penerbitan obligasi bertenor 1 tahun yang ditawarkan oleh EXCL yang sebesar 7,9% berada di bawah kupon yang ditawarkan oleh PT Sarana Multigriya Financial (Persero) (SMF) di level 8,00% untuk tenor yang sama, ketika periode book building pada Januari.

Adapun pada Januari, juga terdapat beberapa emisi surat utang dari beberapa perusahaan BUMN yang memberikan kupon di kisaran 8% untuk surat utang bertenor 1 dan 3 tahun.

Sementara itu, kupon untuk penerbitan obligasi bertenor 3 tahun yang ditawarkan oleh EXCL sebesar 8,65% juga berada di bawah kupon yang ditawarkan SMF sebesar 8,8%.

Dengan demikian, Anup tidak melihat adanya indikasi pengetatan likuiditas di pasar obligasi saat ini menjadi penyebab nilai penerbitan obligasi dan sukuk EXCL tak sesuai target.

Pasalnya, surat utang yang diterbikan EXCL yang merupakan bisnis di sektor utilitas akan menarik bagi pembeli yang memiliki minat di sektor tersebut dan juga tertarik berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang tahan lama sebagai langkah diversifikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper