Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak tipis di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (7/2/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG dibuka menguat 0,13% atau 8,24 poin di level 6.556,11 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (6/2), IHSG mampu rebound dan berakhir menanjak 1,02% atau 66,43 poin di posisi 6.547,88. Penguatan indeks pagi ini namun terpantau sedikit terkikis menjadi 0,10% atau 6,69 poin ke level 6.554,57 pada pukul 09.08 WIB.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.553,22 – 6.563,98.
Tujuh dari sembilan sektor bergerak di zona hijau, dipimpin sektor properti (+0,62%) dan pertanian (+0,48%). Adapun sektor industri dasar dan finansial masing-masing turun 0,2% dan 0,06%.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 0,78% dan 0,54% menjadi penopang utama atas pergerakan IHSG pagi ini.
Di sisi lain, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yang masing-masing turun 0,78% dan 0,65% menjadi penekan utama sekaligus membatasi kenaikan IHSG pagi ini.
Sementara itu, pergerakan indeks Bisnis-27 berbalik turun tipis 0,01% atau 0,03 poin ke level 578,43 pada pukul 09.08 WIB, setelah mengakhiri pergerakannya pada perdagangan Rabu (6/2) dengan penguatan 0,91% atau 5,23 poin di posisi 578,47.
Beberapa indeks saham lain di Asia terpantau bergerak variatif saat aktivitas perdagangan sebagian pasar saham di kawasan ini masih ditutup karena libur Tahun Baru China.
Di antara yang bergerak positif adalah indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,58%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,17%), indeks PSEi Filipina (+0,52%), dan indeks Kospi Korea Selatan (+0,19%).
Sebaliknya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang bergerak di zona merah masing-masing melemah 0,96% dan 0,71%.
Dilansir dari risetnya hari ini, tim analis Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) memprediksi pergerakan IHSG akan berpotensi diwarnai aksi ambil untung.
Dikemukakan, indeks saham AS semalam ditutup melemah di tengah penantian pasar seputar perkembangan negosiasi dagang AS-China. Laporan kinerja keuangan beberapa emiten yang mencatatkan pertumbuhan di bawah ekspektasi, juga menjadi pendorong penurunan indeks.
Dari pasar Eropa, indeks acuan di wilayah tersebut kemarin ditutup mixed ditengah earnings season. Pagi ini indeks saham yang telah beroperasi di Asia pun bergerak mixed.
Pada perdagangan kemarin (Rabu, 6/2), IHSG berhasil ditutup menguat didorong oleh rilis data PDB Indonesia. Kendati hari ini berpotensi diwarnai aksi ambil untung, sentimen data PDB (Produk Domestik Bruto) diperkirakan dapat kembali mendorong pasar.
“Sentimen rilisnya angka PDB yang dilaporkan lebih baik dari ekspektasi konsensus berpotensi kembali mendorong pasar melakukan akumulasi beli selektif beberapa saham berfundamental kuat sambil menanti rilisnya kinerja keuangan FY18 emiten domestik,” paparnya dalam riset.
Badan Pusat Statistik ( BPS) melaporkan PDB atau pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2018 mencapai 5,17% atau meningkat dibandingkan dengan 5,07% pada tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka ini menunjukkan tren yang sangat bagus dan terbaik sejak 2014 di tengah kondisi global saat ini.
Selain itu, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,18% pada kuartal IV/2018, lebih tinggi dibandingkan kuartal III/2018 yang sebesar 5,17%.