Bisnis.com, JAKARTA—Emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. berencana menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah pada tahun ini untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex).
Chief Financial Officer (CFO) Tower Bersama Infrasrtucture Helmy Yusman Santoso mengungkapkan rencana tersebut masih di tahap awal. Adapun, perseroan telah memperoleh izin untuk menerbitkan surat utang tersebut dalam periode 1 tahun.
“[Penerbitan obligasi] dalam tahun ini karena dapat izinnya satu tahun,” katanya ketika dihubungi Bisnis.com, Kamis (7/2/2019).
Adapun, dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai capex yang sebelumnya disampaikan Helmy di kisaran Rp1 triliun—Rp2 triliun.
Dia menuturkan, level capex yang sama dengan tahun lalu tersebut bakal didanai dari kas internal, sindikasi bank, dan penerbitan obligasi berdenominasi rupiah.
Dengan capex tersebut, emiten bersandi saham TBIG tersebut mematok tambahan penyewaan (tenancies) sebanyak 3.000 unit pada tahun ini, atau naik 20% dari realisasi pada 2018 sekitar 2.500 unit.
Penambahan tenancies tersebut pun terdiri atas 2 skema, yaitu dengan penambahan pengadaan tower baru maupun kolokasi menara.
Sebelumnya, emiten milik Grup Saratoga tersebut menyampaikan pembangunan tower baru akan lebih banyak di luar Pulau Jawa.
Bisnis.com mencatat pada tahun lalu, capaian tenancies perseroan sebesar 2.500 unit juga merupakan yang tertinggi di antara industri sejenis.