Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sukuk Tabungan ST-003 Ditargetkan Bisa Diserap Pasar Rp2 Triliun

Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan bersama para mitra distribusi instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 menargetkan dapat memasarkan instrumen tersebut hingga Rp2 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003  yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luki Alfirman (kiri) dan Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah (kanan), menggandeng Youtuber dengan subscriber terbesar di Asia Tenggara, Atta Halilintar (tengah) untuk mempromosikan instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 yang mulai dipasarkan pada Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA—Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan bersama para mitra distribusi instrumen sukuk negara tabungan seri ST-003 menargetkan dapat memasarkan instrumen tersebut hingga Rp2 triliun.

Luky Alfirman, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, mengatakan bahwa pemerintah menetapkan target yang serupa bagi instrumen ini seperti seri yang dipasarkan Januari 2019 lalu, yakni saving bond retail seri SBR-005 senilai Rp2 triliun.

Lagipula, kupon yang ditawarkan sama besarnya, yakni 8,15%. Kupon ini terbentuk dari suku bunga BI 7 Days Repo Rate (BI 7DRR) 6% ditambah spread tetap 215 bps atau 2,15%. Kupon ini lebih tinggi 90,8 bps dibandingkan yield surat utang negara (SUN) tenor 2 tahun.

Pada seri SBR-005, pemerintah berhasil memasarkan senilai Rp4 triliun. Luki menilai, capaian tersebut sudah cukup memuaskan, mengingat tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini pemerintah akan menerbitkan instrumen surat berharga negara (SBN) ritel hingga 10 instrumen.

“Dulu kan bahkan hanya 2 instrumen setahun, jadi wajar kalau permintaannya tinggi begitu diterbitkan. Sekarang memang lebih kecil, itu oke, tetapi kita akan continue terbitkan,” katanya dalam konferensi pers usai pembukaan masa penawaran ST-003, Jumat (1/2/2019).

ST-003 akan dipasarkan selama hampir 3 pekan, yakni dari Jumat (1/2/2019) hingga Rabu (20/1/2019). Investor dapat memesan instrumen ini secara online kapan saja dan di mana saja melalui website 13 mitra distribusi. Nilai pemesanannya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 miliar.

Ketigabelas mitra distribusi tersebut terdiri atas 8 bank, yakni Bank BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Permata, Bank BRI, dan Bank BTN. Selanjutnya, bisa juga lewat perusahaan sekuritas, yakni Trimegah Sekuritas, atau perusahaan efek khusus seperti Bareksa dan Tanamduit.

Pilihan lainnya yakni lewat perusahaan financial technology peer-to-peer lending, yakni Investree dan Modalku. Masyarakat dapat melakukan pendaftaran dan pemesanan di website masing-masing mitra distribusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper