Bisnis.com, JAKARTA—Emiten produsen kaca PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) melakukan relokasi pabrik dari Ancol ke Cikampek, sehingga kapasitas produksi menurun. Namun, aktivitas operasional ditargetkan meningkat pada akhir kuartal I/2019.
Corporate Secretary Asahimas Flat Glass Christoforus menyampaikan, pada 29 Januari 2019, perusahaan menutup tungku F3 pabrik kaca lembaran di Ancol, Jakarta Utara. Hal ini dilakukan dalam rangka relokasi ke Cikampek.
“Kapasitas produksi pabrik yang tungkunya ditutup mencapai 120.000 ton per tahun,” paparnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (30/1/2019).
Menurut Chritoforus, alasan pemindahan tungku F3 pabrik kaca lembaran di Ancol beroperasi sejak 1982, sehingga telah mencapai umur ekonomisnya. Selain itu, berdasarkan RUTR dan RDTR Jakarta, lahan milik perseroan tersebut telah mengalami perubahan peruntukkan dari industri menjadi zona perkantoran serta perdagangan dan jasa.
Secara operasional, penutupan tungku F3 berdampak berkurangnya kapasitas produksi kaca AMFG dari 630.000 ton per tahun menjadi 510.000 ton per tahun. Namun, kapasitas produksi dapat kembali meningkat pada akhir kuartal I/2019.
Peningkatan tersebut berasal dari rencana pengoperasian tungku C2 pada pabrik kaca lembaran di Cikampek, Jawa Barat. Kapasitas produksi pabrik itu mencapai 210.000 ton per tahun.
Christoforus menambahkan, penutupan tungu F3 membuat perseroan tidak lagi memiliki fasilitas produksi kaca di Ancol. Dengan demikian, pabrik AMFG tersebar di Cikampek dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Relokasi Pabrik, Produksi Asahimas Naik Maret 2019
Emiten produsen kaca PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) melakukan relokasi pabrik dari Ancol ke Cikampek, sehingga kapasitas produksi menurun. Namun, aktivitas operasional ditargetkan meningkat pada akhir kuartal I/2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hafiyyan
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
17 jam yang lalu
Menghitung Potensi Keuntungan Grup Salim di Saham BUMI
18 jam yang lalu