Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 125 Poin, Mata Uang di Asia Melaju Positif

Kurs jual ditetapkan di Rp14.108 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.968 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam
Karyawan memperlihatkan mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta./JIIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (28/1/2019) di level Rp14.038 per dolar AS, menguat 125 poin atau 0,99% dari posisi Rp14.163 pada Jumat (25/1).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.108 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.968 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Di sisi lain, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 50 poin atau 0,35% ke level Rp14.042 per dolar AS pada pukul 11.23 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.032-Rp14.050 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai melanjutkan penguatannya ketika dibuka terapresiasi 58 poin atau 0,41% di level Rp14.035 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (25/1/2019), nilai tukar rupiah ditutup menguat 77 poin atau 0,54% di posisi Rp14.093 per dolar AS.

Mata uang lainnya di Asia mayoritas menguat juga menguat terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan dan ringgit Malaysia yang masing-masing terapresiasi 0,41% dan 0,39%.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,106 poin atau 0,11% ke level 95,688 pada pukul 11.15 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka turun tipis 0,01% atau 0,006 poin ke level 95,788, setelah pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu ditutup melemah 0,84% atau 0,807 poin di posisi 95,794.

Dilansir Reuters, dolar AS melemah pada perdagangan Senin karena investor mengalihkan perhatian mereka ke pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini, dan berspekulasi bahwa The Fed akan mengisyaratkan jeda dalam siklus pengetatan moneter.

Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dijadwalkan pada 29-30 Januari dan Gubernur Jerome Powell diperkirakan akan mengakui risiko yang meningkat terhadap ekonomi AS ketika momentum global melemah.

"Arah umum untuk dolar masih turun dan pasar akan mengambil isyarat dari FOMC minggu ini," kata Sim Moh Siong, analis valas di Bank of Singapore, seperti dikutip Reuters.

"The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga stabil tahun ini mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi di luar AS," lanjutnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

26 Januari

14.038

25 Januari

14.163

24 Januari

14.141

23 Januari

14.188

22 Januari

14.221

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper