Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah 30 Poin, Mayoritas Mata Uang di Asia Tertekan

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (21/1/2019) di level Rp14.212 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,21% dari posisi Rp14.182 pada Jumat (18/1).
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (21/1/2019) di level Rp14.212 per dolar AS, melemah 30 poin atau 0,21% dari posisi Rp14.182 pada Jumat (18/1).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.283 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.141 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 50 poin atau 0,35% ke level Rp14.228 per dolar AS pada pukul 11.25 WIB.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mulai tergelincir turun ketika dibuka terdepresiasi 35 poin atau 0,25% di level Rp14.213 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (18/1), nilai tukar rupiah mampu rebound dan ditutup terapresiasi 14 poin atau 0,10% di level Rp14.178 per dolar AS, setelah dua hari berturut-turut sebelumnya berakhir melemah.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.205-Rp14.228 per dolar AS.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas juga melemah terhadap dolar AS siang ini, dipimpin won Korea Selatan dan peso Filipina yang masing-masing terdepresiasi 0,48% dan 0,46%. Di sisi lain, yen Jepang terpantau menguat 0,15%.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau turun 0,029 poin atau 0,03% ke level 96,307 pada pukul 11.19 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan tipis 0,013 poin atau 0,01% di level 96,349, setelah pada perdagangan Jumat (18/1) ditutup menguat 0,28% atau 0,271 poin di posisi 96,336.

Dilansir dari Bloomberg, mayoritas mata uang di Asia melemah terhadap dolar AS akibat terbebani kurangnya progres dalam konflik perdagangan antara AS dan China, utamanya mengenai hak kekayaan intelektual.

Meski demikian, bursa saham di kawasan ini mampu menguat saat para pedagang saham fokus pada kabar bahwa China akan meningkatkan impor AS.

“Meski terbawa oleh progres dalam hal komitmen Beijing untuk lebih banyak impor, penghambatnya ada pada perincian,” kata Wisnu Varathan, kepala urusan strategi dan ekonomi Asia di Mizuho Bank.

“Keengganan mata uang yuan China untuk memimpin penguatan yang didorong progres perdagangan AS-China pun menyebabkan mata uang lainnya di Asia menjadi berhati-hati,” lanjutnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

21 Januari

14.212

18 Januari

14.182

17 Januari

14.158

16 Januari

14.154

15 Januari

14.084

 SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper