Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pertambangan batu bara PT Harum Energy Tbk. membidik produksi batu bara sebesar 5 juta ton pada tahun ini. Target tersebut meningkat tipis dari sasaran produksi tahun lalu, yang sebesar 4,8 juta ton.
Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menyampaikan target produksi tersebut telah memperhitungkan kemampuan anak usaha. Apalagi, PT Santan Batubara, yang baru diakuisisi penuh perseroan pada tahun lalu, akan meningkatkan produksinya pada 2019.
“Target produksi konsolidasi sekitar 5 juta ton, tapi kami masih review ulang harga batu baranya. Tingkat produksi ini sangat dipengaruhi oleh harga di pasar. Kalau tidak menguntungkan, bisa kami kurangi,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Ray menjelaskan realisasi produksi perseroan tahun lalu tak mencapai target. Pasalnya, dua tambang perseroan baru mulai berproduksi pada semester II/2018, meleset dari target awal yaitu paling telat kuartal II/2018.
Perseroan memprediksi harga jual rata-rata pada tahun ini mencapai US$70 per ton. Namun, emiten dengan sandi HRUM tersebut memprediksi harga akan lebih menguat pada semester II/2019.
Sebagaimana diberitakan Bisnis sebelumnya, Harum Energy baru saja membeli 99.999 lembar saham Santan Batubara yang sebelumnya digenggam PT Petrosesa Tbk. Setelah transaksi tersebut, HRUM kini menguasai 99,99% saham Santan Batubara atau setara 199.999 lembar.
Tahun lalu, Santan Batubara memproduksi 350.000 ton batu bara karena baru mulai menghasilkan pada Agustus-September 2018, atau hanya berproduksi aktif selama 3-4 bulan pada 2018. Untuk 2019, perusahaan tersebut diupayakan dapat memproduksi lebih dari 1 juta ton batu bara.