Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Global Bergairah, IHSG Teruskan Reli Memasuki Akhir Pekan

Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada perdagangan hari keempat berturut-turut, Jumat (18/1/2019), di tengah penguatan bursa saham global.
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada perdagangan hari keempat berturut-turut, Jumat (18/1/2019), di tengah penguatan bursa saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,38% atau 24,38 poin di level 6.448,16 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Kamis (17/1), IHSG berakhir naik 0,16% atau 10,42 poin di posisi 6.423,78.

Padahal, pergerakan IHSG sempat berbalik ke zona merah setelah dibuka naik 0,32% atau 20,43 poin di level 6.444,21 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.409,09– 6.452,56.

Penguatan yang dibukukan IHSG hari ini semakin memantapkan posisinya di level 6.400 sekaligus menyentuh level penutupan tertinggi sejak 12 Maret 2018.

Lima dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di teritori positif, dipimpin sektor aneka industri (+1,92%) dan finansial (+0,82%). Empat sektor lainnya menetap di zona merah dipimpin sektor konsumer yang turun 0,50%.

Dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 216 saham menguat, 195 saham melemah, dan 216 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 1,78% dan 2,42% menjadi pendorong utama atas berlanjutnya penguatan IHSG hari ini.

Di sisi lain, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing turun 1,58% dan 2,65% menjadi penekan utama serta membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Dalam risetnya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat IHSG masih kokoh setelah suku bunga acuan diputuskan tidak berubah oleh Bank Indonesia.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Januari 2018 memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada kisaran 6%. BI juga memutuskan suku bunga deposito tetap sebesar 5,25% dan suku bunga pinjaman sebesar 6,75%.

Hal itu, jelas William, menunjukkan bahwa saat ini kondisi perekonomian masih berada dalam kondisi yang cukup stabil ditambah dengan pergerakan nilai tukar yang juga relatif stabil serta terdapat kecenderungan untuk terus terapresiasi.

“Dorongan dari capital inflow tentunya menjadi salah satu harapan untuk menjadi booster dari kenaikan IHSG,” ujarnya.

Aksi beli bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ke-15 berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net buy sebesar Rp928,38 miliar pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berhasil rebound terhadap dolar AS dengan ditutup terapresiasi 14 poin atau 0,10% di level Rp14.178 per dolar AS hari ini, setelah dua hari berturut-turut sebelumnya melemah.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan kenaikannya pada hari keempat dengan berakhir menguat 0,43% atau 2,49 poin di level 579,39, setelah ditutup menguat 0,30% di posisi 576,90 pada perdagangan Kamis (17/1).

Indeks saham lainnya di Asia juga berakhir di zona hijau, di antaranya indeks FTSE KLCI Malaysia (+0,55%), indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,31%), dan indeks PSEi Filipina (+1,51%).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix masing-masing ditutup menguat 1,29% dan 0,93%. Indeks Kospi Korea Selatan berakhir menguat 0,82%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing ditutup menanjak 1,42% dan 1,82%.

Dilansir Reuters, indeks saham pasar negara berkembang berada pada laju untuk mencatatkan kenaikan pekan keempat berturut-turut, sedangkan bursa saham Asia terdongkrak oleh indeks saham China dan Hong Kong yang masing-masing menguat lebih dari 1%.

Bursa saham emerging market pun menyentuh level tertinggi barunya dalam 1,5 bulan pada perdagangan hari ini ketika ekspektasi resolusi untuk konflik perdagangan AS-China mengangkat sentimen investor.

Pada Kamis (17/1), Wall Street Journal melaporkan bahwa Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin membahas mencabut beberapa atau seluruh tarif yang dikenakan terhadap impor China.

Munchin juga mengusulkan untuk menawarkan pengurangan tarif selama diskusi perdagangan yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Januari, tulis Wall Street Journal, mengutip informasi sumber terkait.

Namun, seorang juru bicara Departemen Keuangan AS kemudian membantah laporan itu, sementara artikel WSJ juga menyatakan bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer telah menentang gagasan Mnuchin.

“Laporan itu tampaknya membuat pasar bergairah meskipun Departemen Keuangan tampak menyangkalnya,” kata Koon Chow, pakar strategi makro dan FX di UBP.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBCA

+1,78

ASII

+2,42

TLKM

+0,75

BBNI

+1,62

TOWR

+5,80

Saham-saham penekan IHSG:                   

Kode

(%)

HMSP

-1,58

CPIN

-2,65

INKP

-2,77

TPIA

-1,80

BYAN

-1,92

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper