Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menerbitkan 10 instrumen surat berharga negara (SBN) yang diperuntukkan bagi investor ritel sepanjang 2019, naik dibandingkan dengan lima instrumen sepanjang 2018.
Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan, mengatakan bahwa pemerintah memutuskan menerbitkan lebih sering SBN ritel tahun ini untuk semakin memperdalam pasar surat utang di dalam negeri, agar tidak selalu bergantung pada asing dan sentimen global.
“Dari target SBN bruto [Rp825 triliun], itu antara 9% - 10% rencananya dari instumen non-lelang, terutama dari ritel. Kita akan ada 10 kali penerbitan. Totalnya di kisaran Rp80 triliun,” katanya dalam acara pembukaan masa penawaran SBR005, instrumen SBN ritel pertama tahun ini, Kamis (10/1/2019).
Kesepuluh instrumen tersebut akan terdiri atas 8 instrumen surat utang bersifat tabungan dan tidak dapat ditransaksikan di pasar sekunder (non-tradeable), dan 2 instrumen surat utang yang dapat diperdagangkan (tradeable).
Kedelapan instrumen SBN non-tradeable terdiri atas 4 instrumen konvensional yakni saving bond retail (SBR) dan 4 instrumen syariah yakni sukuk tabungan (ST), sedangkan SBN tradeable terdiri atas masing-masing satu instrumen obligasi ritel Indonesia (ORI) dan sukuk ritel (SR/Sukri).
Loto mengatakan, seluruh insturmen non-tradeable sudah bisa dipasarkan secara online sejak tahun lalu dan akan dilanjutkan juga tahun ini. Perkembangan terbaru, pemerintah juga siap menggunakan mekanisme pemasaran online untuk ORI tahun ini, sebab tahun lalu belum bisa.
Sementara itu, untuk instrumen Sukri, pemerintah masih melakukan pembahasan intensif dengan Dewan Syariah Nasional. Tidak tertutup kemungkinan Sukri pun bisa menggunakan mekanisme online tahun ini.
Berikut ini jadwal penerbitan SBN ritel sepanjang tahun ini:
Jadwal Penawaran | Nama Instrumen |
10-24 Januari 2019 | SBR-005 |
Februari | ST-003 |
Maret | SR-011 |
4-17 April 2019 | SBR-006 |
Mei | ST-004 |
Juni | - |
11-25 Juli 2019 | SBR-007 |
Agustus | ST-005 |
5-19 September 2019 | SBR-008 |
10-24 Oktober 2019 | ORI-016 |
November | ST-006 |
Desember | - |
Sumber: DJPPR, Kementerian Keuangan