Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma (KLBF) Proyeksikan Pertumbuhan Penjualan Hingga 5% Tahun Ini

PT Kalbe Farma Tbk. memproyeksikan dapat menjaga pertumbuhan penjualan sama seperti pencapaian periode 2018.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius memberikan paparan saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kalbe Farma Tbk. memproyeksikan dapat menjaga pertumbuhan penjualan sama seperti pencapaian periode 2018.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengungkapkan bahwa perseroan saat ini belum memfinalisasikan target 2019. Pasalnya, emiten berkode saham KLBF itu memiliki sejumlah lini bisnis mulai dari obat generik, nutrisi, alat kesehatan, hingga distribusi. “Tetapi kami percaya pertumbuhan sales minimal sama dengan 2018 atau sekitar 4%-5%,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (8/1/2019).

Di sisi lain, Vidjongtius mengharapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat stabil dari kondisi saat ini. Pasalnya, melemahnya rupiah dapat mengerek harga pokok produksi tetapi hanya sebagian yang bisa diteruskan kepada kenaikan harga jual.

Untuk memperbaiki margin, dia menyebut perseroan terus mengupayakan strategi product mix yang dipasarkan, efisiensi biaya produksi dan distribusi, serta meluncurkan produk baru yang lebih baik.

Seperti diketahui, KLBF membukukan pendapatan Rp15,67 triliun pada Januari 2018-September 2018. Pencapaian itu naik 3,90% dari Rp15,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, beban pokok penjualan perseroan naik lebih tinggi secara tahunan pada kuartal III/2018. Tercatat, terjadi kenaikan 6,07% dari Rp7,72 triliun menjadi Rp8,19 triliun.

Dari situ, KLBF membukukan laba bersih Rp1,77 triliun sepanjang Januari 2018-September 2018. Jumlah itu naik 1,41% dari Rp1,80 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan kinerja kuartal III/2018 menunjukkan dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun, di tengah kondisi tersebut, perseroan masih mampu membukukan pertumbuhan positif dengan menerapkan kenaikan harga 3%-5% secara selektif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper