Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajer Investasi Pasang Target Optimistis Dana Kelolaan 2019

Sejumlah manajer investasi mematok target yang optimistis terhadap kinerja dana kelolaan pada tahun ini.
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Ferry I. Zen (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama Alvin Pattisahusiwa, dan Direktur S Endang Astharanti di sela-sela Market Outlook 2018, di Jakarta, Kamis (25/1)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) Ferry I. Zen (dari kiri), berbincang dengan Direktur Utama Alvin Pattisahusiwa, dan Direktur S Endang Astharanti di sela-sela Market Outlook 2018, di Jakarta, Kamis (25/1)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah manajer investasi mematok target yang optimistis terhadap kinerja dana kelolaan pada tahun ini.

PT Mandiri Manajemen Investasi menargetkan dana kelolaan tahun ini senilai Rp60 triliun. Target tersebut meningkat sekitar 11,11% dibandingkan dengan pencapaian 2018 senilai Rp54 triliun.

“Karena market kan tahun kemarin tumbuhnya sekitar 10% AUM secara total. Jadi ya kita lebih tinggi sedikit dari market,” ujar Direktur Pemasaran dan Produk Mandiri Investasi Endang Astharanti kepada Bisnis, Senin (7/1).

Dia menilai, kontribusi terbesar dana kelolaan perseroan akan ditopang oleh reksa dana terproteksi dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Selain itu, membaiknya kondisi makroekonomi juga akan mendorong kinerja pasar modal.

 “Jadi otomatis kalau marketnya tumbuh, market-nya rally, produk-produk di pasar modal termasuk di reksa dana yang kita kelola juga mendapatkan positif impact-nya juga,” ucapnya.

Direktur Utama Avrist Asset Management Hanif Mantiq menargetkan dana kelolaan perseroan pada tahun ini menyentuh Rp6,6 triliun atau tumbuh dua kali lipat dibandingkan dengan 2018 yang senilai Rp3,3 triliun.

 Sementara itu, Direktur PT Sinarmas Asset Management Jamial Salim mengungkapkan bahwa Sinarmas AM menargetkan AUM Rp28 triliun pada tahun ini atau naik 19,14% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu senilai Rp23,5 triliun.

 Jamial menjelaskan bahwa target tersebut seiring dengan membaiknya kondisi pasar modal tahun ini, kendati diwarnai dengan adanya Pemilihan Presiden 2019.  “Adanya kepastian setelah Pemilu selesai sehingga investor merasa nyaman, selain itu fundamental ekonomi Indonesia yang semakin membaik,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper