Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat, Gerak Mata Uang di Asia Variatif

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (27/12/2018) di level Rp14.563 per dolar AS, menguat 39 poin atau 0,26% dari posisi Rp14.602 pada Rabu (26/12).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (27/12/2018) di level Rp14.563 per dolar AS, menguat 39 poin atau 0,26% dari posisi Rp14.602 pada Rabu (26/12).

Kurs jual ditetapkan Rp14.636 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.490 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah tipis 3 poin atau 0,02% ke level Rp14.580 per dolar AS pada pukul 11.40 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya mampu rebound dengan dibuka terapresiasi 0,10% atau 14 poin di level Rp14.563 per dolar AS, setelah pada perdagangan Rabu (26/12) ditutup melemah 24 poin atau 0,16% di level Rp14.577 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.558-Rp14.585 per dolar AS.

Bersama rupiah, sejumlah mata uang di Asia juga melemah, di antaranya rupee India dan renminbi China yang masing-masing terdepresiasi 0,23% dan 0,08%.

Meski demikian, beberapa mata uang lain di Asia mampu terapresiasi terhadap dolar AS, dipimpin peso Filipina dan won Korea Selatan yang masing-masing menguat 0,51% dan 0,13%.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau melemah 0,279 poin atau 0,29% ke level 96,771 pada pukul 11.31 WIB.

Indeks dolar mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun 0,121 poin atau 0,12% di level 96,929, setelah pada perdagangan Rabu (26/12) mampu berakhir menguat 0,49% atau 0,469 poin di posisi 97,050.

Dilansir dari Bloomberg, mata uang dan bursa saham Asia naik setelah bursa saham AS rebound menyusul kepastian mengenai posisi Gubernur Federal Reserve dan kabar rencana berlanjutnya diskusi perdagangan AS-China.

Indeks S&P 500 melonjak 5% dalam kenaikan terbesar sejak 2009 setelah Kevin Hassett, ketua Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengatakan Presiden Donald Trump tidak akan berupaya melengserkan Powell dari kedudukannya sebagai Gubernur The Fed dan bahwa bank-bank AS tidak menghadapi krisis likuiditas.

Sementara itu, delegasi pemerintah Amerika Serikat akan melakukan perjalanan ke Beijing pada Minggu (7/1/2019) untuk mengadakan pembicaraan perdagangan dengan para pejabat China.

“Rebound tajam dalam pasar ekuitas AS membantu meredakan sentimen penghindaran risiko. Harapan untuk berlanjutnya pembicaraan perdagangan AS-China pada Januari juga mengerek mata uang Asia,” kata Min Gyeong-won, seorang ekonom di Woori Bank, seperti dilansir dari Bloomberg.

Namun, menurut Masakatsu Fukaya, seorang pedagang mata uang emerging market di Mizuho Bank, jika rebound pada bursa saham AS datang dengan imbal hasil yang lebih tinggi dan penguatan dolar AS, maka tidak akan menjadi dukungan bagi emerging market.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

27 Desember

14.563

26 Desember

14.602

21 Desember

14.480

20 Desember

14.499

19 Desember

14.380

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper