Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syailendra Capital Targetkan Dana Kelolaan Tumbuh 30% pada 2019

Perusahaan manajer investasi ini menargetkan dana kelolaan bertumbuh 30% menjadi sekitar Rp27 triliun sepanjang 2019.
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah membukukan pertumbuhan dana kelolaan yang signifikan pada tahun ini, PT Syailendra Capital tetap optimis dapat membukukan kinerja yang positif pada 2019 meskipun ada tantangan Tahun Politik.

Perusahaan manajer investasi ini menargetkan dana kelolaan bertumbuh 30% menjadi sekitar Rp27 triliun sepanjang 2019. Hingga 19 Desember 2018, dana kelolaan Syailendra Capital naik 102% menjadi Rp20,2 triliun dari posisi Rp10 triliun pada akhir 2017.

Presiden Direktur Syailendra Capital Fajar R. Hidajat mengatakan pertumbuhan ini akan dicapai lewat inovasi, baik dalam bentuk produk investasi baru maupun jaringan distribusi pemasaran, khususnya jaringan pemasaran ritel. Jaringan pemasaran ritel dilakukan dengan terus mengembangkan kerja sama dengan Tokopedia-Bareksa dan juga platform digital yang akan diperkenalkan kepada masyarakat pada semester II/2019.

Kerja sama dengan Tokopedia dan Bareksa, salah satu marketplace penjualan reksa dana online terbesar di Indonesia, disebut telah berhasil membantu perusahaan memperkenalkan reksadana pasar uangnya, yakni Reksadana Syailendra Dana Kas.

Sejauh ini, investor di Tokopedia Reksa Dana telah tumbuh hingga 20 kali lipat sejak diluncurkan pada Maret 2018.

Fajar menerangkan tingginya minat di Tokopedia-Bareksa terhadap reksa dana menjadi alasan valid bagi Syailendra untuk mendorong edukasi bagi investor pemula.

"Syailendra mempersiapkan program edukasi yang didesain khusus dengan berbagai studi kasus yang relevan dengan berbagai pengalaman finansial yang dialami masyarakat. Program ini sedang dalam tahap finalisasi dan akan diluncurkan pada 2019," ucapnya, Kamis (20/12/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper