Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syailendra Capital Catatkan Pertumbuhan AUM 102%

Perusahaan manajer investasi PT Syailendra Capital mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar 101% menjadi Rp20,2 triliun per 19 Desember 2018, dari Rp10 triliun pada akhir 2017.
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Pengunjung berbincang di depan monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/9/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan manajer investasi PT Syailendra Capital mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar 102% menjadi Rp20,2 triliun per 19 Desember 2018, dari Rp10 triliun  pada akhir 2017.

Presiden Direktur Syailendra Capital Fajar R. Hidajat mengatakan dengan capaian tersebut, perusahaan mampu berada di posisi 8 besar sebagai manajer investasi dengan pengelolaan terbesar untuk reksa dana terbuka (non  Kontrak Pengelolaan Dana dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas).

Tahun ini, perusahaan telah mengeluarkan sebelas produk baru dengan andalan produk reksa dana indeks bernama Syailendra MSCI Value Index Fund yang diluncurkan pada 8 Juni 2018. Dia menerangkan produk reksa dana ini merupakan satu-satunya produk reksa dana indeks di Indonesia yang mengacu pada MSCI Value Index.

Adapun MSCI Ltd merupakan pemimpin pasar dalam jasa penyediaan indeks. Hingga 14 Desember 2018, Reksadana Syailendra MSCI Value Index telah membukukan imbal hasil yang signifikan, yakni sebesar 11,19% sejak diluncurkan.

"Pertumbuhan tersebut merupakan pertumbuhan yang tertinggi dari reksa dana-reksa dana indeks lainnya di pasaran, saat ini. Per 14 Desember 2018, AUM dari reksa dana ini tercatat sebesar Rp154 miliar," sebut Fajar, Kamis (20/12/2018).

Secara keseluruhan, industri reksa dana kembali mengalami pertumbuhan pada 2018. Data per awal Desember 2018 menunjukkan industri reksa dana tercatat menembus Rp500 triliun atau naik sekitar 10% dari posisi akhir 2017 yang sebesar Rp456 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper