Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Tunjuk Lumnus Kerjakan Desain Cracker CAP2

Emiten petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.  menunjuk Lumnus Technology untuk pengerjaan detailed engineering pada pabrik cracker kedua yang akan berada di bawah Chandra Asri Perkasa 2 (CAP 2).
Petugas melakukan pemeriksaan dan perekaman data di pabrik butadiene di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), di Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Petugas melakukan pemeriksaan dan perekaman data di pabrik butadiene di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), di Cilegon, Banten, Kamis (19/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten petrokimia terintegrasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.  menunjuk Lumnus Technology untuk pengerjaan detailed engineering pada pabrik cracker kedua yang akan berada di bawah Chandra Asri Perkasa 2 (CAP 2).

Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan sandi TPIA tersebut menyampaikan Lumnus Technology akan mendesain pemanas etilena dengan teknologi Lumnus Short Residence Time (SRT).

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra menyampaikan cracker kedua milik perseroan tersebut diproyeksikan beroperasi secara komersial pada 2024 di pabrik baru perseroan CAP2 yang terletak di Cilegon, Banten.

“Ini merupakan langkah kami untuk memenuhi permintan produk petrokimia di Indonesia. Dengan total investasi sekitar US$4 miliar—US$5 miliar, kompleks petrokimia kedua kami akan menjadi salah satu produsen olefin dan polyolefin terbesar di Indonesia,” ungkap Erwin.

Erwin menjelaskan dengan menggunakan teknologi Lumnus’s SRT VII Cracking Heaters, pabrik olefin perseroan akan memiliki hasil yang lebih maksimal, kinerja pabrik yang andal, menekan emisi, serta biaya operasi dan konsumsi yang lebih rendah.

Pada awal April 2018, Lumnus Technology juga telah ditunuk untuk lisensi dan desain teknik dasar atas kompleks petrokimia kedua. Menurut Erwin, Lumnus Technology merupakan penyedia teknologi unggul global, dia optimistis dapat mendirikan pabrik yang kompetitif.

Adapun, pabrik kedua Chandra Asri Petrochemical akan memproduksi 1,1 juta metrik ton etilena, 160.000 ton butadiene, 335.000 ton benzene, 450.000 ton HDPE, 300.000 ton LDPE, dan 450.000 ton per tahun polipropilena.

Penyelesaian desain teknik dasar tersebut merupakan bagian dari rencana pengembangan Chandra Asri Perkasa. Adapun, keputusan investasi atau Final Investment Decision (FID) diharapkan dapat segera ditentukan pada pertengahan 2020 setelah seluruh studi selesai.

Chandra Asri Petrochemical merupakan produsen produk petrokimia terbesar nasional dengan pangsa pasar olefin, polietilena, dan polipropilena masing-masing 52%, 24%, dan 25% di pasar domestik. Entitas anak PT Barito Paciic Tbk. tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi melalui CAP2.

Berdasarkan laporan keuangan yang dibukukan perseroan, TPIA membukukan pendapatan bersih sebesar US$1,96 miliar pada sembilan bulan pertama 2018, meningkat 9,1% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).

Dengan kenaikan harga bahan baku yaitu naphta, beban pokok pendapatan perseroan menanjak 17,9% menjadi US$1,62 miliar dari US$1,37 miliar. "Kenaikan itu sebagian besar disebabkan biaya bahan baku yang lebih tinggi terutama naphta, dengan harga minyak menjadi rata-rata US$73 per barel dibandingkan US$52 per barel yoy."

Alhasil, laba bersih perseroan pada Januari-September 2018 yaitu US$174,5 juta atau tergerus hingga 30,4% yoy. Manajemen menyebut penurunan tersebut telah terprediksi, di tengah himpitan kenaikan harga bahan baku sekaligus langkah perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper