Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten perusahaan rintisan PT Yelooo Integra Datanet Tbk. baru saja mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia. Sesaat setelah listing, harga saham perusahaan ke-46 yang IPO pada 2018 tersebut tercatat mengalami lonjakan 48,94% hingga ke Rp560 dari harga pelaksanaan IPO Rp375.
Direktur Utama Yelooo Integra Datanet Hiro Whardana menyampaikan perseroan berhasil membukukan oversubscribed 10,27 kali saat masa penawaran umum saham (bookbuilding) pada 18-22 Oktober. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT Sinarmas Sekuritas.
"Update dari Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter kami, mereka melihat wajah-wajah baru sebagai investor muda, yang sepertinya bersamaan dengan program Yuk Nabung Saham dari Bursa Efek Indonesia," ungkap Hiro di Jakarta, Senin (29/10).
Sebagaimana diketahui, emiten dengan sandi YELO tersebut melepas 130 juta saham dengan harga Rp375. Volume pelepasan tersebut setara dengan 34,21% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan IPO pada harga Rp375 tersebut, maka perusahaan yang memiliki brand modem Passpod tersebut akan mengantongi dana sebesar Rp48,75 miliar dari IPO.
“Kami menargetkan dana terkumpul sekitar Rp40 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis, research and development aplikasi, dan modal kerja dalam bentuk penambahan unit modem serta power bank,” ungkap Hiro.
Hiro menyampaikan dengan dana sebesar Rp40 miliar tersebut, perseroan akan mengekspansi sayap pada bidang-bidang lain, namun tetap menggarap pasar masyarakat Indonesia yang akan bepergian ke luar negeri.
Salah satu yang sedang dikembangkan perseroan adalah aplikasi yang berisikan informasi terkait tempat-tempat yang dapat dikunjungi di suatu negara, di mana konsumen dapat langsung mengakses dan membeli tiket melalui aplikasi tersebut.