Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Baru IPO, Saham Superkrane Mitra Utama (SKRN) Melejit 48,57%

Emiten anyar PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menjadi emiten ke 607 dan ke 45 pada 2018.
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang (tengah), berfoto bersama Direktur Utama PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) Yafin Tandiono Tan (keempat dari kanan), dan Direktur Superkrane Mitra Utama Linayati (keempat dari kiri) dan fasilitator IPO lainnya berfoto bersama dalam prosesi IPO SKRN, Kamis (11/10/2018)./Hafiyyan
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian S. Manullang (tengah), berfoto bersama Direktur Utama PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) Yafin Tandiono Tan (keempat dari kanan), dan Direktur Superkrane Mitra Utama Linayati (keempat dari kiri) dan fasilitator IPO lainnya berfoto bersama dalam prosesi IPO SKRN, Kamis (11/10/2018)./Hafiyyan

Bisnis.com, JAKARTA-Emiten anyar PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan menjadi emiten ke 607 dan ke 45 pada 2018.

Pada penutupan perdagangan jeda siang, Kamis (11/10/2018), saham SKRN melejit 340 poin atau 48,57% menjadi Rp1.040. Volume perdagangannya mencapai Rp70,96 miliar.

Valuasi sahamnya dengan menghitung price to earning Ratio (PER) ialah 13,51 kali. Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp1,56 triliun.

Direktur Utama Superkrane Mitra Utama Yafin Tandiono Tan menyebutkan, dalam melaksanakan IPO, perseroan melepas sebanyak-banyaknya 300 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor.

Masa penawaran umum saham perdana Superkrane berlangsung 3-5 Oktober 2018 dengan harga pelaksanaan Rp700 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp210 miliar.

"Puji syukur kami dapat merealisasikan proses IPO pada hari ini” paparnya di Gedung BEI, Kamis (11/10/2018).

Superkrane memiliki usaha di bidang jasa penyewaan crane dan alat-alat pendukung heavy lifting. Di Indonesia, perseroan menjadi pemimpin pangsa pasar di antara perusahaan lainnya. Saham perusahaan masuk ke daftar sektor properti dan real estate, dengan subbidang konstruksi bangunan.

Kinerja perseroan berkaitan erat dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur. Pasalnya, crane digunakan sebagai alat angkat di dalam proyek konstruksi, seperti pembangunan jalan tol, LRT, MRT, dan pelabuhan.

John Octavianus, Head of Investment Banking UOB Kay Hian Sekuritas menyampaikan, dengan harga IPO Rp 70O, EV/EBITDA saham Superkrane mencapai 4,2 kali berdasarkan estimasi kinerja 2019, atau diskon 40% dari rata-rata perusahaan pembanding sejenis sebesar 7 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper