Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) bersama PT Bumi Langgeng Perdanatrada (BLP), salah satu anak usaha, berhasil meraih sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Sertifikat ISPO tersebut diserahkan oleh Ir. Bambang MM, Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta.
“Keberhasilan meraih sertifikat ISPO bagi dua perusahaan ini merupakan salah satu realisasi dari peta jalan (road map) yang telah disusun sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap pengelolaan kebun kelapa sawit yang berkelanjutan,” kata Nicolaas B Tirtadinata, Presiden Direktur Eagle High Plantations dalam siaran pers, Selasa (18/9/2018).
Perolehan sertifikat ISPO ini merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap program pemerintah dalam mewajibkan standarisasi pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Artinya, pengembangan itu memerhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, aspek social, dan aspek lingkungan.
Selanjutnya BWPT akan terus melanjutkan program sertifikasi ISPO ini bagi seluruh anak perusahaan yang saat ini sedang berlangsung, baik proses pendataan hingga verifikasi, dan audit dari lembaga sertifikasi ISPO.
“Melalui sertifikasi ISPO ini, diharapkan EHP selalu dikelola secara berkelanjutan dan menjaga keseimbangan antara aspek Sosial, Lingkungan dan Ekonomi. Dengan demikian eksistensi EHP terus terjaga bersama-sama dengan keberadaan lingkungan dan masyarakat,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya dua anak usaha EHP, yaitu PT Jaya Mandiri Sukses dan PT Pesonalintas Surasejati terlebih dahulu menerima ISPO pada 2016 dan 2017.
Program sertifikasi ISPO merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015. ISPO sebagai suatu standar produksi minyak sawit yang sustainable (berkelanjutan) mewajibkan perusahaan agar melaksanakan praktik terbaik.
Di antaranya dalam hal pengelolaan lingkungan dan areal konservasi, tanggung jawab sosial, kepatuhan terhadap peraturan perundangan serta kelayakan ekonomi jangka panjang. Untuk menilai kepatuhan perusahaan terhadap Prinsip dan Indikator ISPO akan dilakukan oleh certification body (lembaga sertifikasi) yang telah terakreditasi.
Standarisasi melalui sertifikat ISPO diharapkan perkebunan kelapa sawit menerapkan praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan. Dengan demikian, secara otomatis akan menepis isu-isu negatif dan sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu menghasilkan minyak kelapa sawit yang lestari.