Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten distribusi dan penjualan gas bumi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. membukukan laba bersih sebesar US$145,94 juta atau sekitar Rp2 triliun pada semester I/2018, melonjak 191,8% dibandingkan laba bersih yang diraup perseroan pada semester I/2017.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyampaikan kenaikan laba bersih perseroan tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan baik dari sisi distribusi gas bumi, maupun dari penjualan minyak dan gas.
“Tahun ini merupakan thun yang banyak tantangan bagi PGN terutama akibat dari masih lemahnya perekonomian global. kami juga sedang menyelesaikan integrase PT Pertamina Gas atau Pertagas sebagai anak usaha PGN,” kata Rachmat di Jakarta, Senin (10/9).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten dengan sandi PGAS tersebut membukukan pendapatan US$1,62 miliar selama semester I/2018, meningkat 14,95% dibandingkan pendapatan pad aperiode sama tahun sebelumnya.
Perusahaan distribusi gas pelat merah tersebut mengantongi pendapatan dari distribusi gas bumi sebesar US$1,27 miliar pada semester I/2018, atau meningkat 9,48% (yoy).
Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan dari penjualan migas sebesar US$308 juta atau meningkat 45,28% yoy.
Baca Juga
Hingga akhir Juni 2018, PGAS telah mendistribusikan gas bumi sebanyak 835,56 BBTUD atau meningkat 11,55% dibandingkan periode sama tahun lalu. sementara itu, PT Kalimantan Jawa Gas, entitas anak PGAS menyalurkan sebanyak 727,4 BBTUD.