Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pan Brothers (PBRX) Klaim Pendapatan Tumbuh 10%

Emiten eksportir garmen  PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menyebutkan perolehan pendapatan pada semester I/2018 tumbuh sekitar 10% year on year (yoy). Pencapaian itu sejalan dengan target kenaikan setahun penuh sebesar 15%.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten eksportir garmen  PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) menyebutkan perolehan pendapatan pada semester I/2018 tumbuh sekitar 10% year on year (yoy). Pencapaian itu sejalan dengan target kenaikan setahun penuh sebesar 15%.
Wakil Presiden Direktur Pan Brothers Anne Patricia Sutanto menuturkan, saat ini perseroan masih melakukan penelaahan terbatas (limited review) laporan keuangan per Juni 2018. Namun, nilai pendapatan berhasil meningkat 10% yoy sesuai dengan proyeksi manajemen.
"Kami masih limited review laporan keuangan, akhir Agustus nanti dipublikasikan. Semester I ada kenaikan yang sesuai gambaran manajemen, yaitu tumbuh 10%," ujarnya, Rabu (8/8/2018).
Pada semester I/2017, perusahaan membukukan pendapatan US$241,65 juta. Dengan estimasi kenaikan 10%, pada Januari--Juni 2018 PBRX mengantongi penjualan senilai US$265,81 juta. 
Per Maret 2018, perusahaan membukukan penjualan kotor US$108,76 juta, naik 8,37% yoy dari sebelumnya US$100,36 juta. Penjualan ekspor mendominasi 90,5% atau US$98,44 juta, sedangkan pasar domestik hanya 9,53% atau US$10,32 juta.
Anne menyebutkan, kinerja perseroan sepanjang Januari-Juni 2018 masih sesuai dengan target peningkatan pendapatan 15% pada tahun ini. Artinya, PBRX membidik penjualan senilai US$638,76 juta dari 2017 sebesar US$549,35 juta.
Untuk memacu peningkatan pendapatan, perusahaan berupaya memacu produktivitas sambil melakukan efisiensi. Bila produksi bertumbuh, secara otomatis volume penjualan turut naik. 
Utilisasi pabrik perseroan sebetulnya sudah mencapai kapasitas penuh. Namun, volume produksi dapat ditingkatkan dengan penerapan mekanisasi industri 4.0.
Tahun lalu, kapasitas terpasang untuk garmen perseroan naik dari 90 juta potong per tahun menjadi 111 juta potong per tahun. Pada 2018, perseroan menargetkan kenaikan menjadi 117 juta potong per tahun.
"Secara otomatis pendapatan dapat meningkat bila produksi juga meningkat. Makanya kami menggenjot di atas 100 juta potong. Selain itu, ada juga keuntungan dari kenaikan harga jual produk," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper