Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kedelai Merosot 1% Dipicu Rencana AS Tambah Tarif ke China

pHarga kedelai kembali merosot dari level tertingginya selama enam pekan karena kehawatiran bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengajukan tambahan tarif pada barang konsumsi China./p
Pekerja melakukan proses pengolahan kedelai di salah satu pabrik di Jakarta, Selasa (13/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan proses pengolahan kedelai di salah satu pabrik di Jakarta, Selasa (13/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga kedelai kembali merosot dari level tertingginya selama enam pekan karena kehawatiran bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mengajukan tambahan tarif pada barang konsumsi China. Kemerosotan kedelai serempak dengan penurunan harga komoditas biji-bijian lainnya.

Pada perdagangan Rabu (1/8), harga komoditas kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) anjlok terparah dibandingkan dengan komoditas biji-bijian lainnya dengan penurunan 9,25 poin atau 1,01% menjadi US$909,75 sen per bushel. Penurunan tersebut mencatatkan harga komoditas kedelai merosot 6,12% seama tahun berjalan.

Penurunan harga komoditas kedelai terjadi setelah muncul kabar bahwa pemerintah Trump tengah berencana akan menaruh 25% tarif tambahan pada US$200 miliar pada impor China, dengan pengumuman resminya diperkirakan akan dilakukan pada Rabu (1/8) pagi waktu setempat.

China merupakan pembeli utama kedelai AS. “Harga kedelai terus menjadi salah satu barometer utama bagi perselisihan antara AS dengan China,” kata Tobin Gorey, Direktur Strategi Pertanian Commonwealth Bank of Australia, dikutip dari Reuters, Rabu (1/8).

Harga komoditas biji-bijian lainnya tergelincir tipis, tetapi masih mencatatkan kenaikan secara year-to-date (ytd). Pada sesi perdagangan yang sama, komoditas jagung mengalami penurunan 0,75 poin atau 0,19% menjadi US$385,75 sen per bushel. Harganya naik 5,92% selama tahun berjalan.

Adapun, ha rga tepung kedelai turun 1,40 poin atau 0,41% menjadi US$340 sen per stone dan naik 9,02% secara ytd. Harga gandum turun tipis 0,25 poin atau 0,05% menjadi US$553,50 sen per bushel dan mencatatkan kenaikan harga tertinggi mencapai 29,63% selama tahun berjalan.

Sejumlah analis menurunkan ekspektasi jumlah panen gandum dari Rusia, Uni Eropa, dan Australia karena cuaca buruk. Sementara itu, kekeringan yang melanda Midwest AS kemungkinan akan menurunkan hasil panen jagung dan kedelai.

Di antara penurunan harga komoditas pertanian AS, harga padi CBOT naik 0,03 poin atau 0,29% menjadi US$11,95 per cwt (hundredweight). Harga tersebut naik 2,31% untuk perdagangan sepanjang tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper