Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Semester I/2018: Penjualan MPPA Merosot 12,5%

Emiten ritel PT Matahari Putra Prima Tbk. membukukan penjualan bersih senilai Rp5,87 triliun paruh pertama tahun ini, atau turun 12,5% dari posisi Rp6,71 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Gerai Hypermart Mall Bali Galeria, Kuta./Bisnis-Feri Kristianto
Gerai Hypermart Mall Bali Galeria, Kuta./Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Matahari Putra Prima Tbk. membukukan penjualan bersih senilai Rp5,87 triliun paruh pertama tahun ini, atau turun 12,5% dari posisi Rp6,71 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun beban pokok penjualan mencapai Rp5,18 triliun, naik 9,28% dari posisi Rp5,71 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, laba kotor emiten bersandi saham MPPA menjadi Rp691,23 miliar, turun 30,8% dari posisi Rp1 triliun pada semester I/2017.

Namun, untuk penjualan pada kuartal II/2018, penjualan MPPA yang dikenal dengan brand Hypermart berhasil meningkat 1,6% dari kuartal sebelumnya menjadi Rp2,96 triliun.

Dalam keterangan resmi perseroan yang dirilis Selasa (31/7/2018), penjualan bersih MPPA lebih rendah dari tahun lalu sebagai dampak dari upaya manajemen untuk memfokuskan bisnisnya melayani pelanggan ritel dan mengurangi bisnis grosir/Business-to-Business (B2B) yang memiliki marjin rendah.

Saat ini, fokus inti tim manajemen MPPA untuk meningkatkan bisnis ritel serta jumlah pelanggan berbelanja dalam gerai. Perseroan juga berupaya meningkatkan jumlah nilai belanjaan pelanggan (basket size) melalui peningkatan ragam jenis produk, cross-merchandising, serta peluncuran aktivitas promosi untuk mengajak pelanggan berbelanja lebih sebagai upaya memperoleh nilai yang lebih baik, seperti program pembelian dengan pembelian.

Emiten yang bernaung di Grup Lippo ini juga memperoleh hasil yang baik selama periode Lebaran, di mana volume transaksi meningkat 3,8% dibandingkan periode Lebaran 2017.

Perseroan mengungkapkan faktor biaya masih terkendali, di mana biaya umum dan administratif tercatat sebesar Rp819 miliar selama semester I/2018, turun 23,6% dari tahun lalu. Penurunan biaya umum dan administrasi diklaim merefleksikan total penghematan biaya lebih dari Rp250 miliar.

Penghematan ini secara garis besar berasal dari upaya efisiensi operasional yang telah dilaksanakan sejak 2017. Manajemen menyatakan tetap berkomitmen untuk melakukan penelaahan dan melaksanakan upaya efisiensi operasional lebih lanjut guna meningkatkan tingkat keuntungan ke depan.

MPPA juga mengumumkan proses rights issue telah dilaksanakan dan perseroan meraih dana sebesar Rp807 miliar dari aksi korporasi itu. Berdasarkan catatan Bisnis, sekitar 93,7% dana tersebut digunakan untuk modal kerja sedangkan sisanya untuk membayar sebagian pokok utang kepada Bank of China Limited (BOC).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper