Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. membukukan pendapatan penjualan senilai Rp2,8 triliun pada semester pertama tahun ini, relatif flat dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp2,83 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Selasa (31/7/2018), emiten dengan kode saham CTRA ini mencatat kinerja yang secara umum melemah tipis.
Beban pokok dan penjualan perseroan sedikit meningkat dari Rp1,42 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp1,48 triliun pada periode yang sama tahun ini. Laba bruto CTRA dengan demikian menjadi Rp1,33 triliun, turun 5,5% dibandingkan Rp1,4 triliun pada semester I/2017.
Beban usaha perseroan sedikit turun dibandingkan tahun lalu, sedangkan pendapatan lain-lain meningkat tipis. Hal ini menyebabkan perseroan membukukan laba usaha RP597 miliar, turun hanya 2,45% dari semester I/2017 Rp612 miliar.
Sayangnya, CTRA tidak lagi membukukan keuntungan penjualan investasi seperti semester pertama tahun lalu yang nilainya Rp66 miliar, sedangkan beban keuangan naik dari Rp260 miliar menjadi Rp338 miliar.
Perseroan hanya membukukan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp176 miliar, turun tajam 48% dari Rp339,5 miliar pada semester I/2017.
Laba per saham dasar CTRA pada semester pertama tahun ini menjadi sebesar Rp10 per saham, turun dibandingkan Rp18 per saham pada periode yang sama tahun lalu.
Total aset perseroan bertambah sekitar Rp1 triliun dari Rp31,87 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp32,88 triliun pada akhir Juni 2018. Kas dan setara kas turun dari Rp3,24 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp2,98 triliun pada akhir Juni 2018.
Liabilitas perseroan naik lebih dari Rp1 triliun dari Rp16,3 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp17,42 triliun pada akhir Juni 2018, sedangkan ekuitas turun tipis dari Rp15,55 triliun menjadi Rp15,46 triliun.