Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Yen Dorong Prospek Laba Eksportir, Bursa Jepang Tambah Solid

Reli indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil berlanjut pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Rabu (18/7/2018), saat nilai tukar mata uang yen terus melemah sehingga mendorong prospek laba eksportir.
Bursa Jepang/Bloomberg
Bursa Jepang/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Reli indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil berlanjut pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Rabu (18/7/2018), saat nilai tukar mata uang yen terus melemah sehingga mendorong prospek laba eksportir.

Indeks Topix dibuka dengan penguatan 14,83 poin atau 0,85% di level 1.759,88 dan berakhir naik 6,16 poin atau 0,35% di level 1.751,21. Pada perdagangan Selasa (17/7), Topix berakhir menguat 0,87% atau 14,98 poin di posisi 1.745,05.

Dari 2.081 saham pada indeks Topix, 1.433 saham di antaranya menguat, 569 saham melemah, dan 79 saham stagnan.

Saham Toyota Motor Corp. dan Nippon Telegraph & Telephone Corp. yang masing-masing naik 1,36% dan 1,17% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Topix pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir naik 0,43% atau 96,83 poin di level 22.794,19, setelah dibuka dengan penguatan 0,97% atau 220,16 poin di posisi 22.917,52.

Sebanyak 144 saham menguat, 72 saham melemah, dan 9 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang naik 2,03% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Nikkei pada akhir perdagangan hari ini, diikuti saham Terumo Corp. yang naik 1,57%.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau lanjut melemah 0,17% atau 0,19 poin ke posisi 113,07 per dolar AS pada pukul 14.32 WIB, setelah berakhir melemah 0,53% atau 0,59 poin di posisi 112,88 pada perdagangan Selasa (17/7).

Dilansir dari Bloomberg, nilai tukar yen makin melemah terhadap dolar AS setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan pandangan optimistis untuk ekonomi Amerika Serikat dalam sesi hearing dengan Senat AS pada Selasa (17/7) waktu setempat.

Yen bergerak menuju pelemahannya di hari kedua berturut-turut setelah Powell mengatakan kepada Komite Senat AS bahwa The Fed akan terus menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap demi menjaga inflasi mendekati target di tengah pasar tenaga kerja AS yang kuat.

“Dolar AS kemungkinan berada dalam tekanan untuk menguat, dan tren pelemahan yen cenderung mengangkat ekspektasi bagi revisi kenaikan pada proyeksi laba korporasi lokal,” tutur Naoki Kamiyama, chief strategist untuk Nikko Asset Management Co., dikutip Bloomberg.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper