Bisnis.com, JAKARTA—Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. menyetujui pembelian kembali (buyback) saham perseroan.
Vice President Investor Relations & Corporate Communications Nippon Indosari Corpindo Lukito Kurniawan Gozali mengungkapkan buyback akan dilakukan sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor perseroan atau maksimal 618,64 juta saham.
“Buyback akan dilakukan selama 18 bulan ke depan, sebanyak-banyaknya 10% dari saham yang beredar. Kami belum bisa memberitahukan harganya,” ungkap Lukito, Selasa (17/7/2018).
Adapun, rencana buyback ini bertujuan untuk menstabilkan harga saham perseroan. Rencana buyback emiten bersandi saham ROTI ini pun akan memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang.
Pada perdagangan sesi pertama, Selasa (17/7/2018), harga saham ROTI terkontraksi 25 poin atau 2,6% menuju level Rp935 per saham. Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham ROTI pun telah turun 26,67%. Penurunan harga saham ROTI ini lebih dalam bila dibandingkan dengan penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun 7,75% sepanjang tahun ini.
Lukito mengatakan, perseroan menggunakan kas internal dalam aksi buyback ini. Pada 2018, ROTI mengincar pertumbuhan penjualan hingga 15% year on year sampai akhir 2018.
Pada kuartal I/2018, nilai penjualan ROTI mencapai Rp659,06 miliar, tumbuh 9,39% dari posisi Rp602,45 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Maret 2018 senilai Rp29,05 miliar.