Bisnis.com,JAKARTA— Harga minyak mentah dunia menguat pada penutupan perdagangan Kamis (14/6/208), di tengah antusiasme Arab Saudi dan Rusia untuk mengendurkan pembatasan pasokan.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 25 sen menjadi US$66,89 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan berada 13% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus turun 80 sen menjadi US$75,94 per barel di London ICE Futures Exchange.
Data pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjukkan stok minyak turun 4,14 juta barel pada pekan lalu. Penurunan lebih tajam dari perkiraan para analis sebelumnya.
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan pada akhir pekan depan di Wina, Austria. Rencana Arab Saudi dan Rusia untuk melonggarkan pembatasan produksi mendapatkan kecaman dari Iran, Iran, dan Venezuela.
Dilansir melalui Bloomberg, Jumat (15/6/2018), Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan kenaikan produksi sudah tidak terelakan. Sementara, Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan secara tegas peningkatan produksi harus dimulai pada Juli 2018.
Direktur of Futures Mizuho Securities Bob Yawger menyebut minyak akan menjadi topik utama hingga pertemuan OPEC pada 22 Juni 2018. Pasalnya, kebijakan pembatasan produksi terancam bakal dilonggarkan.