Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target Pertumbuhan Laba 70%, Ini Strategi MNC Studios

Chairman MNC Group Hary Tanoeseodibjo (tengah) memberikan penjelasan saat acara penawaran umum perdana saham PT MNC Studios International di Jakarta, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Chairman MNC Group Hary Tanoeseodibjo (tengah) memberikan penjelasan saat acara penawaran umum perdana saham PT MNC Studios International di Jakarta, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten baru PT MNC Studios International Tbk. menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini masing-masing sebesar 40% dan 70% dibandingkan 2017.

Ella Kartika, Direktur Utama MNC Studios International, mengatakan bahwa dari dana hasil initial public offering / IPO senilai Rp780 miliar, perseroan mengalokasikan 60% untuk melunasi utang obligasi, 39% untuk penambahan channel, dan 1% untuk pengembangan Movie Land di Lido, Bogor.

Dengan demikian, struktur modal perseroan akan menjadi lebih baik tahun ini. Selain itu, dengan bertambahnya channel, biaya produksi akan menjadi lebih efektif, sehingga perseroan bisa menekan biaya.

Perseroan mencatatkan peningkatan produksi konten selama bulan Ramadhan tahun ini. Seiring dengan diraihnya peringkat TOP program, perseroan juga akan mendapatkan insentif tambahan atas program sahur dan prime-time.

Perseroan juga akan menyertakan 20 saluran TV berlangganan di kuartal kedua 2018 yang merupakan kunci pertumbuhan pendapatan bagi perseroan.

“Dengan meningkatkan jumlah content yang diproduksi akan meningkatkan juga efisiensi, sehingga kenaikan net income lebih besar daripada pendapatan,” katanya, Jumat (8/6/2018).

Tahun lalu, emiten dengan kode saham MSIN ini berhasil membukukan pendapatan Rp1,11 triliun dan Rp220 miliar, masing-masing meningkat 59% dan 82% dibandingkan capaian 2016.

Dengan estimasi pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini masing-masing 40% dan 70%, maka pendapatan dan laba perseroan tahun ini akan mencapai Rp1,55 triliun dan Rp374 miliar.

Ella mengatakan, tahun ini perseroan juga membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan rumah produksi penguasa 70% pangsa pasar di reality dan game show, yakni Triwarsana Production. Perseroan menguasai 70% saham di perusahaan patungan tersebut, sehingga secara langsung akan menambah pangsa pasar perseroan tahun ini.

Pada kuartal pertama tahun ini, perseroan sudah membukukan pendapatan Rp330 miliar, meningkat 55% dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu Rp213 miliar. Sementara itu, laba bersih tahun ini mencapai Rp64 miliar, meningkat 84% dibandingkan Rp35 miliar pada kuartal peratma 2017 lalu.

“Capaian pada kuartal pertama tahun ini sudah melampaui target kami,” katanya.

Selain itu, untuk jangka panjang, perseroan akan mulai membangun Movie Land di Lido, Bogor, pada semester kedua tahun ini. Menurutnya, perseroan sudah menyiapkan lahan seluas lebih dari 20 hektare di sana dan siap dikembangkan.

Proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2020 mendatang dan menelan investasi hingga Rp275 miliar. Pada tahun ini, perseroan akan mengucurkan sekitar 20% dari alokasi investasi tersebut, atau sekitar Rp55 miliar.

Perseroan hanya mengalokasikan sedikit dana dari hasil IPO untuk proyek movie land ini. Sisanya akan dibiayai dari kas internal perseroan serta mekanisme penggalangan dana lainnya.

Kawasan Movie Land ini akan digunakan sebagai fasilitas dan lokasi untuk shooting, pusat produksi dan penginapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper