Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Kebun Provident Agro (PALM) Ekspansi Bisnis Non-Sawit

Emiten perkebunan PT Provident Agro Tbk. (PALM) melalui anak usahanya berencana melakukan ekspansi bisnis sumber daya alam (SDA) selain sawit.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA-Emiten perkebunan PT Provident Agro Tbk. (PALM) melalui anak usahanya berencana melakukan ekspansi bisnis sumber daya alam (SDA) selain sawit.

Presiden Direktur Provident Agro Tri Boewono menyampaikan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLS), forum menyetujui dua aksi korporasi, yakni buyback sebanyak-banyaknya 153 juta lembar saham dan ekspansi ke bisnis non sawit. Namun, bisnis baru nantinya masih seputar Sumber Daya Alam (SDA).

"Ekspansi ke bisnis non-sawit karena manajemen ingin memberikan return lebih baik bagi pemegang saham. Makanya kami melihat kemungkinan masuk ke bisnis SDA lain [selain perkebunan sawit]," ujarnya usai RUPSLB, Senin (4/6/2018).

Saat ini, PALM memiliki 6 anak usaha yang bergerak di sektor perkebunan sawit. Sejumlah 4 perusahaan berada di Sumatera, sedangkan 2 lainnya beroperasi di Sulawesi.

Namun demikian, Tri masih enggan menjelaskan lebih lanjut bisnis baru yang dimaksud. Bila ekspansi nantinya berjalan lebih pasti, perseroan akan memberikan penjelasan dalam keterbukaan informasi.

Sekeretaris Perusahaan Provident Agro Devin Antonio Ridwan menyampaikan, ekspansi ke bisnis SDA non sawit di lakukan melalui salah satu anak usahanya. Dengan demikian, melalui RUPSLB perseroan sudah mengantongi izin dari pemegang saham.

Sementara itu, Tri menjelaskan aksi buyback sebanyak-banyaknya 153 juta lembar saham setara dengan 2,15% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. Tujuan aksi korporasi ini adalah mencapai struktur permodalan yang efisien, serta meningkatkan ROE dan EPS secara berkelanjutan. Alokasi dana buyback senilai Rp51,77 miliar, yang berasal dari kas internal.

"Strategi ini memberikan fleksibilitas lebih besar yang akan dimiliki perseroan dalam mengelola modal agar sruktur permodalan lebih efisien," paparnya.

Devin menuturkan, proses buyback PALM Akan dilakukan dalam waktu 12 bulan sejak disetujui, dihitung mulai 5 Juni 2018 sampai dengan 4 Juni 2019.

Perusahaan akan melihat potensi untuk meningkatkan EPS pemegang saham. Akhir 2017 lalu, EPS perseroan mencapai 9,59 kali.

Tentunya aksi buyback akan dilakukan sesuai peraturan OJK. Perihal harga pelaksanaan buyback, manajemen akan melihat kondisi market.

"Kami akan kalkulasi perkembangan pasar dalam melakukan buyback, dalam rentang waktu 12 bulan. Jadi [realisasi buyback] fleksibel," paparnya.

Pada 2017, PALM membukukan pendapatan Rp759,99 miliar, turun 35,03% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp1,17 triliun. Laba bersih anjlok 68,85% yoy menjadi Rp68,28 miliar dari 2016 senilai Rp219,21 miliar.

Per Maret 2018, PALM memeroleh pendapatan Rp158,27 miliar, turun 21,41% yoy dari sebelumnya Rp201,39 miliar. Laba bersih anjlok 96,42% yoy menuju Rp1,46 miliar dari sebelumnya Rp41,39 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper