Bisnis.com, JAKARTA--Emiten produsen roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berencana untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor perseroan.
Dalam keterbukaan informasi, Senin (4/6/2018), perseroan akan melakukan pembelian sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor atau 618,64 juta dengan nominal Rp20 per saham, dengan prakiraan rencana buyback mencapai Rp12,37 miliar.
"Perseroan berencana untuk melaksanakan rencana pembelian kembali, jika harga saham mengalami penurunan sedemikian rupa dan menurut pertimbangan perseroan pembelian," tulis manajemen.
Adapun perkiraan jadwal buy back emiten bersandi saham ROTI, bila memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Selasa (17/7/2018).
Perseroan berusaha menjaga harga saham pada tingkat yang lebih baik, bagi pemegang. Adapun rencana pembelian saham kembali memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, dimana saham yang dibeli dapat dijual di masa yang akan datang dengan nilai yang lebih optimal, jika perseroan membutuhkan penambahan modal.
ROTI juga telah menunjuk BCA Sekuritas untuk melakukan pembelian kembali saham. Sebagai informasi, ROTI mengincar pertumbuhan penjualan hingga 15% sampai akhir 2018.
Baca Juga
Padahal pada 2017, penjualan emiten bersandi saham ROTI ini sempat terkontraksi menjadi Rp2,49 triliun. Kini ROTI optimistis, kinerja pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Sepanjang tahun berjalan, kinerja saham ROTI telah turun 14,12% menuju level Rp1.095 per saham. Pada penutupan perdagangan Senin (4/6/2018), kinerja saham ROTI ditutup menguat 0,46% atau naik 5 poin.
Saat dihubungi Bisnis.com, External Communications Head ROTI Stephen Orlando mengatakan, perseroan akan melakukan buy back saham sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan manajemen. Sebelumnya, Stephen menyampaikan bahwa kondisi pasar belum terlalu baik.
Kendati begitu, perseroan masih tetap optimis dengan prospek usaha yang kini dijalani dan diharapkan, kondisi ekonomi berangsur-angsur membaik. Pada tahun ini, ROTI memproyeksikan pertumbuhan penjualan bisa mencapai dua digit atau sekitar 15% year-on-year.
Untuk merayakan Lebaran, ROTI juga menyediakan paket-paket khusus Lebaran yang diyakini bisa meningkatkan penjualan. Dia mengatakan, peningkatan kapasitas pabrik akan sangat bergantung dengan permintaan di pasar menjelang Lebaran. Pada tahun ini, ROTI juga berencana untuk mengendalikan beban-beban perusahaan dengan mempertajam efisiensi.