Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asiaplast (APLI) Kaji Bisnis Daur Ulang

Emiten produsen plastik PT Asiaplast Industries Tbk. tengah mempertimbangkan peluang bisnis daur ulang plastik untuk dapat meningkatkan kinerja perseroan di masa depan.
Limbah plastik/Reuters
Limbah plastik/Reuters

Bisnis.com, TANGERANG -- Emiten produsen plastik PT Asiaplast Industries Tbk. tengah mempertimbangkan peluang bisnis daur ulang plastik untuk dapat meningkatkan kinerja perseroan di masa depan. Saat ini, peluang usaha tersebut tengah dalam masa kajian perusahaan tersebut.

Direktur Utama Asiaplast Industries Wilson Agung Pranoto mengungkapkan peluang bisnis tersebut muncul dari program-program pertanggungjawaban sosial yang disusun oleh sejumlah perusahaan manufaktur dalam negeri. Rencana ini merupakan bagian dari rencana ekspansi perseroan pada 2018.

"Sejauh ini perusahaan belum mempertimbangkan untuk kembali melakukan ekspansi anorganik. Namun, kami akan ekspansi pada produk PET sheet manufacturing. Saat ini perusahaan manufaktur sedang menghadapi tren responsibility untuk program daur ulang," ungkap Wilson di Tangerang, Kamis (31/5).

Wilson mengungkapkan emiten dengan kode saham APLI tersebut akan memilili line produksi baru yang khusus memproses plastik PER daur ulang. Kendati demikian, perusahaan tersebut enggan mendetilkan alokasi dana yang disiapkan perusahaan untuk investasi bisnis daur ulang.

Adapun, pada akhir tahun lalu perseroan baru saja menempuh akuisisi PT Tiga Berlian Electric, perusahaan produsen dan jasa perdagangan alat elektronik. Menurut Wilson, meski bergerak di sektor produksi plastik dan kulit, perseroan terbuka pada akuisisi bisnis-bisnis baru yang dinilai dapat mengerek laba.

Dalam akta yang diterbitkan Desember 2017, disebutkan perusahaan mengakuisisi 44.900 saham Tiga Berlian Electric atau sebesar 99,80%, dengan harga perolehan Rp50,27 miliar.

"Untuk mengakuisisi perusahaan, kami memiliki kriteria. Kami melihat potensi Tiga Berlian Electric cukup besar. Perusahaan tidak membatasi ekspansi pada bisnia tertentu, kami melihat prospeknya ke depan," ungkap Wilson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper