Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen benih PT Bisi International Tbk. membidik pendapatan bersih sebesar Rp2,77 triliun sepanjang tahun ini. Target tersebut meningkat 20% dibandingkan pendapatan bersih perseroan pada 2017 yang sebesar Rp2,31 triliun.
Direktur Utama PT Bisi International Tbk. Jemmy Eka Putra mengungkapkan sejumlah varietas yang diproduksi BISI membukukan permintaan yang cukup tinggi. Pada kuartal III/2018, perseroan juga akan meluncurkan varietas baru yaitu BISI 220.
“Tahun ini kami menargetkan penjualan dapat naik 20%, juga karena ada kontribusi penjualan dari perusahaan yang kami akuisisi tahun lalu. Potensi pasar masih besar, apalagi kebijakan pemerintah mendukung pertumbuhan sektor pertanian,” ungkap Jemmy, Senin (28/5).
Jemmy menyampaikan Bisi tahun ini akan menganggaran belanja modal sebesar Rp105 miliar yang 75%-nya akan digunakan untuk meningkatkan jumlah lahan guna kepentingan riset, dan untuk memproduksi benih induk, sedangkan 10%-nya akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Adapun, dana belanja modal akan berasal dari kas internal perusahaan.
Selama Januari—Maret 2018, Bisi International membukukan penjualan sebesar Rp483,19 miliar, nai tipis 0,5% dibandingkan penjualan yang dicapai perseroan selama kuartal I/2017 (yoy) sebesar Rp480,536.
Beban pokok penjualan mengalami peningkatan lebih tinggi yaitu 25,92% (yoy) menjadi Rp397,22 miliar pada kuartal I/2018, sehingga laba bruto BISI pada periode tersebut tergerus 47,93% ke level Rp85,97 miliar.
Kondisi tersebut menyebabkan laba periode berjaan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun tergerus cukup dalam yaitu sebesar 56,9% menjadi Rp32,83 miliar pada kuartal I/2018, dari kuartal I/2017 yang sebesar Rp76,17 miliar.