Bisnis.com, JAKARTA – Kendati membukukan kinerja keuangan yang cemerlang pada 2017, capaian kuartal I/2018 PT Jaya Trishindo Tbk. yang baru saja melantai di bursa saham domestik pada Maret 2018 tersebut belum begitu menggembirakan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pendapatan emiten berkode saham HELI itu hanya naik tipis sebesar 0,5% pada kuartal I/2018 menjadi Rp10,26 miliar dari sebelumnya Rp10,20 miliar (yoy). Kendati demikian, biaya keuangan perseroan yang mencapai Rp1,9 miliar atau meningkat 21,8% membebani laba bersih HELI.
Akibatnya, pada kuartal I/2018 perseroan hanya membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp264,33 juta, tergerus 87,3% dibandingkan dengan kuartal I/2017 yang mencapai Rp2,08 miliar.
Pada tahun lalu, HELI membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp9,14 miliar. Capaian tersebut meningkat 108,7% dibandingkan laba bersih perseroan pada 2016 yang sebesar Rp4,38 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, pendapatan emiten dengan kode saham HELI tersebut mencapai Rp153,15 miliar sepanjang tahun lalu, meningkat signifikan yaitu 114,5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada tahun ini, HELI menargetkan pendapatan perusahaan dapat mencapai Rp170 miliar—Rp190 miliar, atau meningkat pada kisaran 11%—24%
Direktur Utama Jaya Trishindo Edwin Widjaja sebelumnya menyampaikan perusahaan menargetkan dapat meningkatkan angka pendapatan sebesar 20% pada tahun ini.
“Tahun ini kami targetkan topline dapat tumbuh sekitar 20% dan laba sekitar 15% [kenaikan]. Alasannya karena permintaan tumbuh, terutama dari perusahaan pertambangan dan perkebunan,” ungkap Edwin belum lama ini.