Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Turun 0,1%, Harga Emas Terkerek

Harga emas kembali stabil setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya menyentuh level terendah karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat yang mencapai puncaknya pada 2018.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas kembali stabil setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya menyentuh level terendah karena tertekan penguatan dolar Amerika Serikat yang mencapai puncaknya pada 2018.

Pada perdagangan Kamis (17/5) harga emas spot menguat 2,28 poin atau 0,18% menjadi US$1.293,01 per troy ounce setelah sebelumnya mencapai titik terendahnya sejak 27 Desember pada posisi US$1.286,20 per troy ounce pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Adapun harga emas COMEX terkerek tipis 1,10 poin atau 0,09% menjadi US$1.292,60 per troy ounce dari penutupan hari sebelumnya.

Indeks dolar AS yang menguat di hadapan sekeranjang mata uang utama, turun 0,1% menjadi 93,31 setelah mencapai level tertinggi 2018 pada sesi terakhir.

Presiden AS Donald Trump mengaku pada Rabu (16/5) bahwa belum ada kejelasan terkait dengan kelanjutan pertemuan dengan Korea Utara setelah Pyongyang mengancam tidak akan hadir dalam pertemuan dengan AS. Gerakan Korea Utara tersebut dapat menghalangi Trump untuk mencapai potensi besar dalam pengambilan kebijakan luar negeri.

Pejabat administrasi senior Trump mengatakan pada Kamis (17/5) bahwa AS dan China akan melakukan diskusi perdagangan pada Kamis, sebagai upaya untuk mencegah perang tarif yang merusak hubungan kedua negara.

Adapun, AS bersama dengan sejumlah mitra dari negara Teluk (Gulf) memberlakukan sanksi terhadap pemimpin Lebanon pada Rabu, serta mengincar dua pemerintah teratasnya, Sayed Hassan Nasrallah dan Naim Qassem.

Produksi industri AS mengalami kenaikan pada April, di tengah akselerasi pada produksi di pabrik dan pertambangan. Indikasi terakhir juga menunjukkan bahwa perekonomian AS telah menemukan momentumnya pada kuartal kedua.

“Saya yakin kebijakan suku bunga The Fed akan cukup netral, karena kenaikan suku bunga lebih jauh akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi,” kata James Bullard, Presiden Bank Federal Reserve di St. Louis, AS, dikutip dari Reuters, Kamis (17/5/2018).

“Pembuat kebijakan AS mendapat banyak dukungan untuk meninjau target onflasi bank sentral, meskipun pada prosesnya bisa sedikit mengubah pendekatan The Fed saat ini,” ujar Bullard.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper