Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penyedia layanan taksi PT Express Transindo Utama Tbk, membukukan penurunan pendapatan selama kuartal I/2018.
Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp62,01 miliar.
Nilai tersebut turun 20,81% dibandingkan pendapatan perseroan selama Januari—Maret 2017 (yoy) yang sebesar Rp78,32 miliar. Kendati beban langsung mengalami penurunan, rugi bruto emiten dengan kode saham TAXI tersebut meningkat 13% ke level Rp48,26 miliar.
Pada periode tersebut, Express Transindo membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp108,88 miliar. Rugi tersebut membengkak 86,02% dibandingkan kerugian yang diderita perseroan pada kuartal I/2017.
Kinerja keuangan Express pun semakin melemah sepanjang 2017 lalu dengan capaian pendapatan Rp304,7 miliar, turun 50,7% dari capaian 2016 Rp618,2 miliar. TAXI membukukan rugi bersih senilai Rp491 miliar pada 2017, membengkak 166% dibandingkan rugi bersih 2016 senilai Rp184,5 miliar.
Pada 21 Maret 2018, Bursa Efek Indonesia melakukan suspend pada saham TAXI karena kenaikan harga saham yang signifikan.
Kendati demikian, suspensi tersebut kembali dicabut pada 5 April 2018 karena perseroan memenuhi pembayaran atas bunga ke-15 dan denda keterlambatan Obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014.