Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa konstruksi PT Mitra Pemuda Tbk. akan menempuh revisi target perolehan kontrak perseroan pada tahun ini. Awalnya, Mitra Pemuda menargetkan raupan kontrak sebesar Rp275 miliar sepanjang tahun ini.
Kendati demikian, sejak semester I/2018 pembukuan kontrak perseroan telah melampaui target tersebut. Pada awal tahun, perseroan menandatangani kerja sama dengan PT Logos Indonesia Bekasi One untuk proyek pergudangan Logos Metrolink Logistic Hub senilai Rp1 triliun.
Direktur Keuangan merangkap Corporate Secretary Mitra Pemuda Agung Anggono mengungkapkan saat ini perseroan tengah melakukan evaluasi target perolehan kontrak. Dia menyebut potensi kontrak tahun ini bisa mencapai Rp500 miliar atau nyaris dua kali target semula.
“Sebenarnya budget untuk 2018 adalah Rp275 miliar namun kita dapatkan proyek Logos senilai Rp1 triliun [yang realisasinya] untuk 20 bulan. Kami harapkan pada tahun ini akan terus ada kerja sama strategis yang bisa berdampak pada kinerja perseroan,” ungkap Agung dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (15/5).
Agung menyampaikan kontrak dengan Logos Indonesia Bekasi One senilai Rp1 triliun itu akan mulai masuk pembukuan laporan keuangan perseroan pada kuartal II/2018. Mitra Pemuda menargetkan sumbangan pendapatan dari proyek Logos pada 2018 mencapai Rp200 miliar.
Selain kontrak tersebut, pada kuartal I/2018 perseroan juga mendapatkan ontrak dari pengerjaan proyek BUMN.
Berdasarkan catatan perseroan, selama 3 bulan pertama tahun ini, pendapatan paling besar diperoleh dari proyek PT Roca Industries Indonesia sebesar Rp11,52 miliar. Nilai tersebut berkontribusi 22,83% terhadap total pendapatan emiten dengan kode saham MTRA tersebut. Adapun, kontributor terbesar kedua pada pendapatan yakni dari PT Bumi Karyatama Raharja sebesar Rp7,58 miliar.
Direktur Utama Mitra Pemuda Bisman Novel Firdaus Marpaung mengungkapkan perseroan siap menangkap peluang Kerja Sama Operasi (KSO) sepanjang tahun ini baik dengan mitra domestik maupun mitra asing.
Perseroan sebelumnya menargetkan pertumbuhan pendapatan pada kisaran 5,5% pada 2018. Kendati demikian, dengan raupan sejumlah proyek baru, perseroan optimistis dapat tumbuh di kisaran 6%—10% pada 2018.