Bisnis.com,JAKARTA— PT Benakat Integra Tbk (BIPI) mengubah nama menjadi PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. sejalan dengan upaya perseroan beralih dari bisnis minyak dan gas bumi menjadi infrastruktur.
Direktur Utama Astrindo Nusantara Infrastruktur Ray Gerungan menyebut pergantian nama perseroan telah mendapat restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), di Jakarta, Rabu (9/5/2018). Dengan demikian, saat ini bisnis perseroan sudah tidak terkait dengan Benakat Integra.
“Dalam RUPSLB kami mengganti nama menjadi Astrindo Nusantara Infrastruktur,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/5/2018).
Ray menyebut alasan perseroan beralih ke bisnis infrastruktur karena dinilai lebih prospektif. Pihaknya optimistis dapat mengembangkan proyek infrastruktur hingga ke seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Keuangan Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong menjelaskan bahwa transformasi nama dilakukan sebagai bagian dari langkah untuk fokus menggarap bisnis infrastruktur energi. Perseroan juga telah melakukan divestasi anak usaha yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi serta akuisisi sejak 2010 hingga 2017.
“Ini menunjukkan keseriusan perseroan dalam bidang infrastruktur terintegrasi guna memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya.
Seperti diketahui, pada akhir 2017, perseroan telah melakukan Penambahan Modal Tanpa hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau private placement. Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan melepas 3.650.817.000 saham baru dengan harga Rp50 per saham.
Saham baru tersebut diserap oleh lima investor yakni PT Risco Investama Lestari, Knight Investments Pte. Ltd., PT Baskara Timur Kencana, PT Inti Bumi Artha, dan PT Geolink Indonesia. Penghimpunan dana tersebut dilakukan untuk pengembangan usaha dan modal kerja perseroan.