Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat berat PT United Tractors Tbk, menargetkan produksi batu bara perseroan dapat meningkat 5% sepanjang tahun ini. Pada 2017 lalu, perseroan memproduksi batu bara sebanyak 112,6 juta ton.
Selama 3 bulan pertama 2018, produksi batu bara anak usaha Astra International tersebut mencapai 26,5 juta ton atau sudah mencapai 22,4% dari target produksi 2018. Produksi pada kuartal I/2918 tersebut meningkat 8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Chied Financial Officer United Tractors Iwan Hadiantoro mengungkapkan, perseroan menargetkan produksi overburden removal atau pemindahan lapisan batuan penutup meningkat 10%—15% pada tahun ini.
“Untuk tahun ini, produksi entitas anak kami yaitu Pamapersada Nusantara kami targetkan naik 5%, sedangkan untuk overburden removal akan berada di sekitar 880—900 juta bcm pada tahun ini atau naik minimal 10%,” ungkap Iwan di Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Iwan mengungkapkan untuk produksi batu bara di tambang sendiri, perseroan menargetkan kenaikan sebesar 10% menjadi 7 juta ton dari tahun yang sebesar 6,3 juta ton. Menurutnya, faktor logistik menjadi penyebab perseroan tidak dapat mematok target agresif.
Saat ini, perseroan memiliki tambang milik sendiri di Kalimantan Tengah, di mana faktor logistik sangat memengaruhi pergerakan bisnis perseroan. Pasalnya, pengangkutan batu bara hanya dapat melalui Sungai Barito yang volume airnya tidak selalu penuh sepanjang tahun.
Pada tahun ini, emiten dengan kode saham UNTR tersebut tidak akan memperluas konsesi tambang milik sendiri. Iwan menegaskan perseroan menargetkan perluasan pada lini tambang komoditas lain seperti emas.
“Untuk sektor lain, kami sedang mengembangkan tambang emas yang akan mulai berproduksi pada kuartal II/2019. Kami masuk komoditas emas karena harganya lebih stabil dibandingkan thermal coal,” ungkap Iwan.
Sementara itu, kenaikan harga batu bara domestik mengerek penjualan alat berat United Tractors pada kuartal pertama tahun ini. Hingga Maret 2018, perseroan membukukan nilai penjualan total Rp19,01 triliun.
Nilai tersebut meningkat 39% dibandingkan capaian perseroan pada periode pada kuartal I/2017 yang sebesar Rp13,68 triliun. Head of Corporate Finance and Accounting Division United Tractors, Noviandri Lukman Hakim menyampaikan pendapatan perseroan disumbangkan terutama dari bisnis mining contracting.
“Per Maret 2018, revenue United Tractors meningkat 39%, seiring peningkatan harga batu bara. Penjualan alat berat pada kuartal I/2018 1.171 unit atau meningkat 38% dari [kuartal I] tahun lalu,” ungkap Noviandri.