Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. membukukan laba periode berjalan konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,73 triliun selama Januari—Maret 2018.
Nilai tersebut merosot 14,26% dibandingkan laba bersih perseroan selama kuartal I/2017 (year-on-year/yoy) yang tercatat sebesar Rp6,68 triliun. Dalam keterangan resmi yang menyertai laporan keuangan, persroan menggarisbawahi iklim bisnis operator telekomunikasi yang kian kompetitif.
Kendati membukukan penurunan laba bersih, selama kuartal I/2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp32,34 triliun atau meningkat 4,3% (yoy). Pada periode tersebut, EBITDA emiten dengan kode saham TLKM itu tercatat sebesar Rp16,1 triliun.
Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen mengungkapkan pendapatan perseroan selama kuartal I/2018 didominasi oleh segmen data, internet, dan layanan IT yang menyumbangkan pendapatan hingga Rp15,9 triliun, atau meningkat 23,3% (yoy).
“Bisnis data, internet & IT service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi,” ungkap Harry di Jakarta, Senin (30/4/2018).
Dia mengungkapkan bisnis data dan layanan digital merupakan masa depan industri telekomunikasi nasional, yang ditargetkan dapat menjadi pendorong utama kinerja TLKM di masa depan. Untuk itu, perseroan konsisten memperkuat infrstruktur dan kapabilitas.
Adapun, entitas anak perseroan yaitu Telkomsel membukukan pendapatan Rp21,9 triliun pada kuartal I/2018 dengan laba bersih sebesar Rp6,4 triliun. Bisnis digital Telkomsel pada tiga bulan pertama 2018 menunjukkan peningkatan sebesar 24,8% dengan capaian sebesar Rp10,5 triliun.
Angka tersebut membuat komposisi bisnis digital menjadi 48% dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari komposisi periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 38%. Kondisi ini sesuai dengan prediksi kalangan industri telekomunikasi, di mana pendapatan dari layanan data akan kian menggeser pendapatan dari telepon dan sms.
Dari segi operasional, hingga kuartal pertama 2018, pelanggan fixed broadband tercatat 5,74 juta dengan layanan IndiHome mencatatkan pertumbuhan 97% dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 3,5 juta pelanggan.
Peningkatan jumlah pelanggan IndiHome tersebut didorong perluasan dan peningkatan kualitas jaringan, perbaikan sistem Information Technology (IT), peningkatan produktivitas teknisi dan tenaga pemasaran serta didukung oleh program pemasaran agresif.
Sementara itu, layanan mobile broadband Telkomsel juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan yang cukup meyakinkan, yakni tumbuh 21,3% menjadi 108,73 juta pelanggan.