Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), berakhir menguat hampir satu persen pada perdagangan hari ini, Senin (30/4/2018).
JII ditutup menguat 0,98% atau 6,75 poin di level 693,22, penguatan pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,38% atau 2,64 poin di posisi 689,11.
Pada perdagangan Jumat (27/4), JII berhasil membukukan rebound dengan berakhir menguat 0,41% atau 2,83 poin di level 686,47.
Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di kisaran 688,45-696,1. Dari 30 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 20 saham syariah yang menguat, 8 saham melemah, dan 2 saham stagnan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang menguat 2,68% menjadi pendorong utama terhadap pelemahan JII pada akhir perdagangan hari ini, diikuti ICBP (+6,12%) dan INDF (+2,95%).
Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan penguatan pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, menjelang libur peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei.
Baca Juga
IHSG ditutup menguat 1,27% atau 75,36 poin di level 5.994,59, setelah dibuka dengan kenaikan 0,30% atau 17,84 poin di level 5.937,07. Pada perdagangan Jumat (27/4), IHSG mampu mencatat rebound dengan berakhir naik 0,17% atau 10,04 poin di level 5.919,24.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.936,53 – 6.005,88.
Dari 576 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 246 saham menguat, 156 saham melemah, dan 174 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+2,09%) dan finansial (+1,82%). Adapun sektor pertanian dan aneka industri masing-masing turun 0,68% dan 0,58%.
Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:
Kode | (%) |
TLKM | +2,68 |
ICBP | +6,12 |
INDF | +2,95 |
UNVR | +0,43 |
Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:
Kode | (%) |
ASII | -1,04 |
PGAS | -4,11 |
LPPF | -3,72 |
UNTR | -0,73 |
Sumber: Bloomberg