Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pertambangan batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan penjualan batu bara sejumlah 11,5 juta ton pada 2018, tumbuh 22,47% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya 9,39 juta ton.
Direktur Baramulti Suksessarana Khoirudin menyampaikan, pada 2018 perusahaan menargetkan penjualan dan produksi batu bara sejumlah 11,5 juta ton. Rinciannya, 10 juta ton berasal dari anak usaha PT Antang Gunung Meratus (AGM), sedangkan 1,5 juta ton dari BSSR sendiri.
Jumlah itu meningkat 22,47% yoy dari total penjualan 2017 sebanyak 9,39 juta ton. Adapun, volume produksi perseroan pada tahun laku mencapai 9,01 juta ton.
"Sebetulnya tahun lalu kami mencoba AGM bisa menghasilkan 10 juta ton batu bara, tetapi baru 8 jutaan. Harapannya tahun ini bisa 10 juta ton, dan Baramulti sendiri 1,5 juta ton," paparnya, Jumat (20/4/2018).
Komposisi penjualan pada 2017 didominasi pasar domestik sebesar 30,23%, India 27,18%, Tiongkok 27,02%, dan Korea Selatan 13,50%. Komposisi pasar tersebut diperkirakan tidak jauh berbeda pada 2018.
Khoirudin menyebutkan, dalam memacu kinerja operasional, perusahaan fokus membuka lahan baru di AGM untuk memastikan sumber daya menjadi cadangan. Namun, jumlah kandungan batu bara masih harus dipastikan ke penilai independen.
"Kami akan membuka blok-blok batu untuk menambah cadangan batu bara perusahaan. Tetapi berapa jumlahnya belum bisa disebutkan, karena perlu penilaian pihak independen," ujarnya.