Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Transaksi Broker Kuartal I Melonjak

Maraknya aksi ambil untung investor asing pada awal tahun ini menjadi penyebab utama aktifnya transaksi broker. Aksi profit taking itu, memicu investor domestik untuk masuk ke pasar saham sehingga nilai transaksi perusahaan sekuritas meningkat.
Karyawati mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawati mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Dealing Room Bank Permata, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Maraknya aksi ambil untung investor asing pada awal tahun ini menjadi penyebab utama aktifnya transaksi broker. Aksi profit taking itu, memicu investor domestik untuk masuk ke pasar saham sehingga nilai transaksi perusahaan sekuritas meningkat.

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan, kondisi saat ini berbeda dengan tahun lalu, yang mana investor asing masih bertahan sehingga nilai transaksi broker tidak terlalu tinggi.

"Siklusnya seperti ini. Tahun lalu tidak jalan [nilai transaksi broker] karena memang asing tidak banyak yang keluar," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (4/4/2018).

Dia menambahkan, yang menarik adalah banyaknya investor domestik yang memanfaatkan pelemahan IHSG dengan melakukan aksi beli. Kondisi ini menurutnya juga ditunjang dengan mulai mengalirnya dana tax amnesty.

Saat pemerintah melaksanakan program pengampunan pajak ini, dana yang masuk ke Tanah Air harus diparkir terlebih dahulu ke perbankan sebelum dimasukkan ke dalam instrumen investasi. Kata Frederik, saat ini merupakan puncak penyaluran dana tersebut.

"Dana tax amnesty tidak boleh langsung diinvestasikan. Harus ditaruh di bank sementara kemudian disalurkan ke berbagai investasi. Nah ini mulai terus mengalir ke pasar saham," ujarnya.

Direktur Utama PT Kresna Sekuritas Octavianus Budiyanto menambahkan, aksi beli yang dilakukan oleh investor domestik selama kuartal pertama tahun ini, kebanyakan merupakan investor ritel yang mulai aktif bermain di pasar modal.

Menurutnya, pelemahan indeks yang terjadi sejak akhir Februari lalu mampu dimanfaatkan oleh investor domestik dari segmen ritel untuk memperbesar investasinya. "Investor domestik termasuk yang ritel sekarang sudah memberi dampak yang cukup signifikan," kata dia.

Di sisi lain, kondisi fundamental ekonomi juga masih cukup positif. Suku bunga terus dipertahankan oleh Bank Indonesia, tingkat inflasi terjaga, serta neraca perdagangan cukup baik untuk memperkuat kepercayaan diri investor ritel.

Kresna Sekuritas sendiri mulai fokus untuk menggarap investor jenis ini. Bahkan, dalam 2 tahun terakhir porsi investor ritel meningkat dari sebelumnya hanya 40% saat ini menjadi 50% atau seimbang dengan investor institusi.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang kuartal I/2018 total nilai transaksi broker saham tercatat Rp1.123,72 triliun atau melesat 30,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni senilai Rp861,47 triliun.

Credit Suisse Securities masih menjadi broker teratas dengan gross value mencapai Rp77,96 triliun pada 3 bulan pertama tahun ini, disusul anak usaha pelat merah Mandiri Sekuritas dengan nilai transaksi Rp57,46 triliun di posisi kedua.

Menempati peringkat ketiga adalah Mirae Asset Sekuritas dengan nilai transaksi Rp55,59 triliun, kemudian Citigroup Securitas mencapai Rp46,73 triliun, serta CIMB Securities Indonesia di posisi kelima dengan raihan Rp43,2 triliun.

Posisi keenam masih ditempati broker asing, yakni Morgan Stanley Indonesia dengan nilai transaksi Rp42,90 triliun dan UBS Securities Indonesia dengan nilai transaksi Rp38,66 triliun bertengger di posisi ketujuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper